Kedubes Malaysia Umumkan Pameran Pendidikan, Catat Tanggalnya

Jum'at, 17/06/2022 23:22 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia untuk Indonesia mengumumkan pembukaan pameran pendidikan, yang bakal berlangsung di kawasan Kedubes Malaysia, Jl. H.R Rasuna Said pada 20 Juni 2022 mendatang.

Pameran bertajuk `Ayo Kuliah di Malaysia 2022` ini merupakan kolaborasi antara Education Malaysia Indonesia (EMI), Education Malaysia Global Services (EMGS), dan Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia.

Dalam siaran pers yang diterima Jurnas.com pada Jumat (17/6), pameran ini sudah lima kali digelar sejak 2018 silam, dan menarik hingga 7.000 pengunjung secara keseluruhan.

"Pameran kali ini akan diikuti oleh 26 perguruan tinggi yang terdiri dari kampus negeri, swasta, dan cabang universitas internasional yang beroperasi di Malaysia. Pameran ini juga akan fokus pada penawaran program studi dari S1 hingga S3," terangnya.

Terdapat sejumlah keunggulan bagi calon mahasiswa yang berminat melanjutkan pendidikan tinggi di Malaysia. Pertama, biaya yang relatif terjangkau. Dengan biaya mulai dari Rp15 juta per semester, pelajar asing bisa menempuh studi di kampus negeri terpilih di Negeri Jiran. Biaya hidup di Malaysia juga mulai dari Rp3,3 juta per bulan.

Kedua, perguruan tinggi Malaysia sudah masuk dalam deretan Top 500 QS World University 2023. Terdapat enam perguruan tinggi negeri dan tiga kampus swasta di Malaysia, yang menghuni 500 besar kampus terbaik di dunia. Antara lain, Universitas Malaya (70), Universitas Putra Malaysia (123), dan Universitas Kebangsaan Malaysia (129).

Ketiga, tentu saja faktor bahasa. Malaysia yang menggunakan bahasa Melayu yang masih serumpun dengan bahasa Indonesia, memberikan kemudahan bagi mahasiswa yang belajar di negara tersebut.

TERKINI
DPR Pastikan Pembentukan Panja Korupsi Timah Tak Ganggu Penyidikan Kejagung KPK Berpeluang Usut Dugaan Keterlibatan BURT DPR di Kasus Kelengkapan Rumah Jabatan KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Labuhanbatu Senilai Rp15 Miliar Anggota DPR: Rencana Kenaikkan PPN 12 Persen Harus Pertimbangkan Ekonomi Global