Sabtu, 16/04/2022 16:03 WIB
BEIJING, Jurnas.com - Dua kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh unit China National Biotec Group (CNBG) untuk menargetkan varian Omicron telah disetujui untuk uji klinis sebagai booster di Hong Kong.
Hal ini disampaikan anak perusahaan Sinopharm, Sabtu (16/4).
Para ilmuwan di seluruh dunia berlomba mempelajari suntikan yang ditingkatkan terhadap Omicron. Data menunjukkan, antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin berdasarkan strain yang lebih tua menunjukkan aktivitas yang lebih lemah untuk menetralkan varian yang sangat menular.
Kedua kandidat, keduanya mengandung virus Omicron yang tidak aktif atau dimatikan dan serupa dengan dua vaksin Sinopharm yang digunakan di China, akan diuji pada orang dewasa yang telah menerima dua atau tiga dosis vaksin, kata CNBG dalam sebuah pernyataan.
PBB Desak Negara Kaya Cabut Hak Paten Vaksin COVID-19
Kanada Deteksi Kasus Pertama COVID Varian BA.2.86
Fenucaps Luncurkan Produk Pelancar ASI Berbahan Herbal
Perusahaan tidak menentukan produk vaksin mana yang akan diterima peserta uji coba sebelum menggunakan booster eksperimental, atau berapa banyak subjek yang akan direkrut.
Sebuah penelitian di Cina menunjukkan bahwa dosis keempat BBIBP-CorV, vaksin Sinopharm yang sudah ada, tidak secara signifikan meningkatkan tingkat antibodi terhadap Omicron ketika diberikan enam bulan setelah dosis booster ketiga menjadi rejimen dua dosis biasa.
Sementara dosis keempat memang mengembalikan tingkat antibodi ke sekitar tingkat puncak setelah dosis ketiga, para peneliti mengatakan vaksin baru akan menawarkan alternatif yang lebih baik sebagai penguat di masa depan.
Sumber: Reuters