Jum'at, 23/12/2016 09:03 WIB
Washington - Hubungan AS-China tampaknya akan terganjal lagi usai tim pemilihan kabinet Donald Trump memilih Peter Navarro, yang dikenal sebagai akademisi anti China, untuk memimpin kantor perdagangan AS dan kebijakan industri. Langkah AS ini cenderung memberikan kecemasan terhadap Beijing atas upaya pemulihan hubungan baik kedua negara.
Peter Navarro (67) adalah profesor bisnis Irvine, University of California, yang terkenal sebagai pemerhati China lantang, blak-blakan dan memang tidak menyukai China. Salah satu bukunya, In the Coming China Wars (2006), salah satu buku yang disebut menjadi favorit Trump, Navarro menyebut China sebagai negara bau mentah dari usus yang terburai, pejabat partai komunis yang rabun, korup dan tidak kompeten berkuasa.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, pada Kamis (22/12) menyatakan akan berusaha untuk memperkuat kerjasama dengan AS. Namun, ada banyak faktor ketidakpastian yang akan memengaruhi hubungan bilateral di bawah pemerintahan Trump.
Wang Yi mengingatkan bahwa hubungan dengan AS kemungkinan akan mengalami masalah baru. Satu-satunya jalan untuk memelihara hubungan yang stabil, kata Wang Yi, adalah dengan saling menghormati “kepentingan inti” satu sama lain.
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Trump Habiskan Banyak Uang untuk Biaya Hukum; Biden Pimpin Penggalangan Dana
Rebut Suara Haley, Biden Siapkan Tempat Khusus bagi Pesaing Kuat Trump
China tampaknya telah terluka dengan sikap Presiden terpilih Donald Trump yang mengindikasikan bahwa ia mungkin akan meninjau kembali kebijakan Amerika mengenai status Taiwan. Soal Taiwan, China ingin AS tidak ikut campur tangan.
Terpilihnya Peter Navarro tampaknya akan kembali membuat dingin hubungan baik yang berupaya ditempuh kedua belah pihak. Alumnus Harvard Institute itu tampak sangat membenci China. Pada sebuah bukunya, seperti dikutip dari Guardian, Navarro menyebut pemerintah China sebagai parasit, brutal, tidak berperasaan, pabrik propaganda paling produktif dan penjara terbesar di muka bumi.[theguardian/voa]
Keyword : donald trump anti china peter navarro