Pasukan Prancis dan Sekutu Ditarik dari Mali

Kamis, 17/02/2022 16:50 WIB

Paris, Jurnas.com - Prancis dan sekutu yang tergabung dalam kekuatan Eropa, mengumumkan penarikan pasukan dari Mali, setelah hampir satu dekade bercokol di negara tersebut.

Sebagaimana diketahui, pasukan Prancis dan sekutu terlibat dalam perang melawan militan ISIS di negara itu.

Dikutip dari BBC pada Kamis (17/2), penarikan ditempuh menyusul rusaknya hubungan diplomatik, di tengah meningkatnya permusuhan dari junta militer baru yang memerintah Mali. Pasukan akan dikerahkan kembali di seluruh wilayah Sahel Afrika.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis pagi, negara-negara yang terlibat dalam Gugus Tugas Tabuka yang dipimpin Prancis, sepakat menetapkan rencana tetap berada di kawasan itu, terutama negara-negara Niger dan Teluk Guinea, pada Juni 2022.

"Dalam koordinasi yang erat dengan negara-negara tetangga, mereka juga menyatakan keinginan mereka untuk tetap terlibat di kawasan itu, sesuai dengan prosedur konstitusional masing-masing," bunyi pernyataan itu.

Keputusan tersebut berimplikasi keamanan yang besar bagi sejumlah negara yang terlibat dalam misi tersebut. Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara memperingatkan bahwa penarikan pasukan menciptakan "kekosongan" yang akan menambah beban pemerintah daerah.

"Kami akan berkewajiban untuk meningkatkan kekuatan pertahanan kami dan meningkatkan perlindungan perbatasan kami," kata Ouattara.

TERKINI
Wapres-Mendes Dorong Perusahaan Negara dan Swasta Tingkatkan Keterlibatan BUMdes KKP Tawari Investor Garap Sisi Hilir Perikanan Wamendes Paiman: Transmigran Harus Dibekali Teknologi Sesuai Kemajuan Zaman Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Pakai Rompi Tahanan KPK