Jum'at, 11/02/2022 20:46 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menilai kebutuhan internet di Indonesia terus meningkat, dipicu pandemi COVID-19.
"Sejak pandemi, kebutuhan konektivitas baru luar biasa," kata Ketua APJII, M. Arif Angga, Jumat (11/2/2022).
Meski tidak paparkan detail peningkatan kebutuhan internet, namun sejak pandemi, menurut Arif, jumlah penyelenggara jasa internet (internet service provider) bertambah sekitar 200 perusahaan dalam dua tahun pandemi.
Saat ini jumlah penyelenggara jasa internet di Indonesia mencapai 700an perusahaan. APJII memperkirakan jika kebutuhan internet terus bertambah, dalam tiga tahun jumlah ISP di Indonesia bisa menyentuh angka 1.000.
Kemdikbudristek Luncurkan Awan Penggerak Atasi Gap Akses Internet
2024, Penetrasi Penggunaan Internet Indonesia Tembus 79,5 Persen
36 Hari Kampanye, BAwaslu Temukan 204 Pelanggaran Konten Internet
"Permintaan internet sudah tidak lagi di kota besar, bahkan sampai ke desa-desa. Ini sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat," kata Arif.
Urusan konektivitas digital di Indonesia menjadi pekerjaan rumah yang belum selesai. Pemerintah menargetkan bisa menuntaskan pembangunan infrastruktur telekomunikasi berupa menara seluler tahun ini.
APJII menilai kondisi geografis dan jumlah penduduk yang sangat besar memberikan tantangan bagi penyelenggara jasa internet. Keadaan ini ditambah situasi pandemi, yang memaksa orang harus terhubung ke internet untuk menyokong kegiatan sehari-hari, terutama dalam berbisnis.
"Konektivitas adalah tulang punggung, segala kegiatan harus pakai internet. Tanpa tulang punggung ini, kita tidak bisa produktif di era pandemi," kata Arif.
Internet juga menjadi hal yang paling penting dalam mendukung cita-cita Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar beberapa tahun lagi. Tanpa konektivitas, ekonomi digital tidak bisa berjalan seperti yang diharapkan.
Survei internet APJII pada 2019-2020 menyebutkan pengguna internet di Indonesia mencapai 196,71 juta jiwa dari total jumlah penduduk 266,91 juta jiwa.
Dengan kata lain, penetrasi internet di Indonesia sebesar 73,7 persen, meningkat dibandingkan survei pada 2018 sebesar 64,8 persen.
Pada periode survei tersebut, pengguna internet tumbuh 8,9 persen atau sejumlah 25.537.353,5 juta jiwa.
Keyword : Internet Provider APJII Arif Angga