Aktivis HAM Kutuk Serangan Rudal Balistik Houthi

Jum'at, 28/01/2022 06:27 WIB

AL-MUKALLA, Jurnas.com - Pejabat pemerintah Yaman dan aktivis hak asasi manusia mengutuk serangan rudal Houthi di pusat kota Marib yang menewaskan lima warga sipil dan melukai 23 lainnya, beberapa di antaranya anak-anak.

Menteri Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata, Muammar Al-Eryani mengatakan, sebuah rudal yang ditembakkan oleh milisi yang didukung Iran pada Rabu (26/1) malam menghantam lingkungan bandara.

Ia meminta dunia untuk menghukum Houthi atas kejahatan mereka terhadap warga sipil. "Penargetan sengaja milisi teroris Houthi terhadap daerah pemukiman dan warga sipil di Marib adalah kejahatan perang penuh," katanya di Twitter, dikutip dari Arab News.

"Tindakan balas dendam pengecut mencerminkan kerugian yang diderita oleh Houthi di tangan para pahlawa, tentara, perlawanan, dan Brigade Raksasa di berbagai medan perang," sambungnya.

Kantor berita resmi SABA melaporkan bahwa banyak orang terluka parah dalam serangan itu dan telah dibawa ke dua rumah sakit yang dikelola pemerintah di Marib.

Pusat Keadilan Amerika Serikat (AS) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (27/1), pihaknya mengutuk dengan tegas serangan kelompok Houthi terhadap warga sipil dan lingkungan perumahan di kota Marib menggunakan rudal balistik secara sistematis.

Sementara itu, perwira militer Abdul Basit Al-Baher mengatakan, tentara Yaman, yang didukung perlindungan udara dari Koalisi untuk Memulihkan Legitimasi, pada Kamis membebaskan sejumlah desa dan lokasi lain di distrik Maqbanah, barat kota selatan Taiz, setelah bertempur dengan orang-orang Houthi.

Menurut pernyataan koalisi yang dikeluarkan pada Kamis, selama 24 jam sebelumnya lebih dari 190 Houthi tewas dan 29 kendaraan mereka hancur dalam 44 serangan udara oleh pesawat tempur di provinsi Al-Bayda, Marib dan Taiz.

Pemberontak Houthi telah merebut Sanaa, ibu kota Yaman pada tahun 2014. Hal itu memicu intervensi militer yang dipimpin Arab Saudi pada tahun berikutnya.

Ratusan ribu orang telah tewas dan jutaan orang mengungsi dalam konflik Yaman, yang disebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

 

TERKINI
Terinspirasi Lagu Taylor Swift di TTPD, Charlie Puth Segera Rilis Single `Hero` Tak Mau Punya Anak, Sofia Vergara Lebih Siap Jadi Nenek Raih Nominasi Aktor Terbaik di La La Land, Ryan Gosling Akui Sebuah Penyesalan Gigi Hadid Beri Bocoran Double Date dengan Taylor Swift dan Travis Kelce