Jum'at, 21/01/2022 17:30 WIB
Kashmir, Jurnas.com - Pesawat angkut yang beroperasi selama Perang Dunia II 80 tahun lalu, akhirnya ditemukan di kawasan terpencil Himalaya, India.
Pesawat angkut C-46 membawa 13 orang dari Kunming, China selatan ketika menghilang dalam cuaca badai di atas bentangan pegunungan negara bagian Arunachal Pradesh, pada minggu pertama tahun 1945.
"Pesawat ini tidak pernah terdengar lagi. Menghilang begitu saja," kata Clayton Kuhles, seorang petualang AS yang memimpin misi setelah mendapatkan permintaan dari putra salah satu korban.
Ekspedisi memakan waktu berbulan-bulan. Kuhles dan tim pemandu dari kelompok etnis Lisu lokal mengarungi sungai setinggi dada dan berkemah di suhu beku di ketinggian.
Tayang September 2024, Kate Winslet Jadi Fotografer Perang di Film Biopik `Lee`
Bom Perang Dunia II Ditemukan di Lublin Polandia, 14.000 Orang Dievakuasi
Presiden Ukraina dan Polandia Peringati Pembantaian PD II
Tiga pemandu meninggal karena hipotermia pada tahap awal proyek, saat berkemah selama badai salju September.
Tetapi tim akhirnya menemukan pesawat di puncak gunung yang tertutup salju bulan lalu, di mana mereka dapat mengidentifikasi puing-puing dengan nomor ekor. Tidak ada sisa-sisa manusia dalam apa yang tersisa dari pesawat itu.
Kuhles ditugaskan untuk melakukan pencarian oleh Bill Scherer, anak dari perwiran yang berada di pesawat nahas itu.
"Yang bisa saya katakan adalah bahwa saya sangat gembira, hanya mengetahui di mana dia berada. Ini menyedihkan tapi menggembirakan," kata Scherer kepada kantor berita AFP dari New York.
"Saya tumbuh tanpa ayah. Yang bisa saya pikirkan hanyalah ibu saya yang malang, mendapatkan telegram dan mengetahui suaminya hilang dan dia ditinggalkan bersama saya, seorang bayi laki-laki berusia 13 bulan," lanjut dia.
Ratusan pesawat militer AS hilang di sekitar teater operasi di India, China dan Myanmar selama Perang Dunia II.
Sementara tembakan dari pasukan Jepang menyebabkan beberapa kerugian pesawat, Kuhles mengatakan mayoritas diyakini telah jatuh oleh kerusakan yang ditimbulkan oleh es, angin badai, dan kondisi cuaca buruk lainnya.