PM Australia Scott Morrison Ngaku Tak Pernah Berbohong

Jum'at, 12/11/2021 12:59 WIB

CANBERRA, Jurnas.com - Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pada Jumat (12/11) tidak pernah berbohong sejak terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 2007. Hal itu menanggapi tuduhan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Macron bulan ini mengatakan Morrison telah berbohong kepadanya atas keputusan Australia untuk membatalkan kesepakatan bernilai miliaran dolar dengan Prancis untuk membangun armada kapal selam baru Canberra.

Kritik terhadap Morrison meningkat minggu ini ketika dia mengumumkan pemerintahnya akan menghabiskan A$178 juta (US$129,6 juta) untuk mendukung kendaraan listrik, tiga tahun setelah dia mengkritik teknologi tersebut.

Tetapi ketika ditanya pada Jumat, Morrison menolak tuduhan bahwa dia telah berbohong.

"Tidak, saya tidak percaya, tidak," kata Morrison kepada 3AW Radio. "Ini politik. Orang-orang menghina saya sepanjang waktu ... Saya telah belajar dalam kehidupan publik selama periode waktu yang lama untuk tidak kurus, tidak menjadi pahit."

Morrison tidak mampu jika integritasnya dipertanyakan karena dia harus kembali ke tempat pemungutan suara pada Mei 2022.

Jajak pendapat yang ditonton secara luas menunjukkan pemerintah koalisi Morrison membuntuti partai oposisi Partai Buruh, sementara jajak pendapat Guardian Essential yang diterbitkan minggu ini menunjukkan persetujuan pemilih terhadap perdana menteri pada tingkat terendah dalam 18 bulan.

Jajak pendapat menunjukkan peringkat persetujuan Morrison telah turun dari 65 persen pada Februari dan sekarang berada di 48 persen.

Sekutu juga mempertanyakan apakah mereka dapat mempercayai Morrison, dengan Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen awal tahun ini mempertanyakan apakah blok tersebut dapat mencapai kesepakatan perdagangan dengan Australia sampai kepercayaan diperbaiki.

Dalam solidaritas dengan Prancis, Uni Eropa bulan lalu menunda putaran pembicaraan berikutnya mengenai kesepakatan perdagangan bebas untuk kedua kalinya.

Prancis mengatakan Australia tidak berusaha untuk menginformasikan pembatalan itu sampai hari Canberra mengumumkan kesepakatannya dengan Amerika Serikat dan Inggris. Morrison membantahnya, dan pesan yang dia kirim ke Macron seminggu sebelum pengumuman telah bocor ke media lokal. (Reuters)

TERKINI
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan