UT Beri Beasiswa Khusus bagi Peraih Medali di PON Papua

Selasa, 02/11/2021 11:09 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Universitas Terbuka (UT) telah menyiapkan 100 beasiswa pendidikan, bagi para atlet dan pelatih yang berhasil meraih medali dalam pelaksanaan PON XX di Papua.

Rektor Universitas Terbuka, Ojat Darojat mengatakan, beasiswa tersebut telah diserahkan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, untuk selanjutnya didistribusikan kepada para atlet yang ingin menempuh pendidikan di UT.

Dikatakan, Universitas Terbuka dapat menjadi salah satu tujuan para atlet yang ingin melanjutkan pendidikan, karena memiliki sejumlah keunggulan di antaranya menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Sebagai satu-satunya PTN yang menerapkan PJJ, UT mengemban tugas layanan bagi siapa saja, tanpa terhalang lokasi, usia maupun tahun kelulusan SMA, termasuk mereka yang bekerja dan memiliki kesibukan seperti atlet," kata Ojat pada Senin (1/11).

Tercatat, 13 mahasiswa UT sukses membawa pulang medali dari PON XX Papua di antaranya peraih emas ganda putri bulu tangkis Febriana Dwipuji Kusuma, peraih perak tunggal putri bulu tangkis Komang Ayu Cahya Dewi, dan peraih emas cabang anggar Alma Fauziah Ismail.

Para atlet peraih medali tersebut juga menerima apresiasi dari UT berupa bantuan pembebasan biaya studi.

Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, mengapresiasi beasiswa pendidikan UT ini. Dia berharap apresiasi tersebut menjadi suntikan semangat agar para atlet tidak melupakan pendidikannya.

"Kami tidak ingin atlet yang sudah tidak berlaga menjadi orang-orang yang terlupakan. Salah satu cara adalah dengan bekal pendidikan," ujar Marciano.

"Mahasiswa UT telah menunjukkan prestasinya. Mahasiswa UT juga berperan hadir di Papua dan kembali membawa prestasi," sambung dia.

TERKINI
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan