Uni Eropa Kecam Houthi Yaman atas Eksekusi Mati Sembilan Warga Sipil

Selasa, 21/09/2021 10:23 WIB

Aden, Jurnas.com - Uni Eropa ikut mengecam eksekusi sembilan orang yang dilakukan gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman karena terlibat dalam pembunuhan salah satu pemimpin utama mereka dalam serangan udara 2018, yang diklaim oleh Arab Saudi.

Saleh Al-Samad, yang memegang jabatan presiden dalam pemerintahan yang dikendalikan Houthi yang menguasai sebagian besar Yaman utara, tewas pada April 2018 oleh serangan udara koalisi pimpinan Saudi di kota pelabuhan Hodeidah di pantai barat Yaman.

Pengadilan Houthi menemukan sembilan pria, termasuk satu yang masih di bawah umur ketika dia ditangkap, bersalah karena memata-matai dan berbagi informasi sensitif dengan koalisi pimpinan Saudi. Mereka dieksekusi pada hari Sabtu oleh regu tembak.

Gambar dan video eksekusi telah dibagikan secara luas di media sosial, yang menunjukkan perwira militer menembak sembilan pria di belakang di alun-alun pusat Sanaa.

Dalam sebuah pernyataan yang mengutuk eksekusi tersebut, seorang juru bicara Uni Eropa mengatakan ada juga laporan penyimpangan dalam proses peradilan dan tuduhan penganiayaan.

"Uni Eropa sangat menentang hukuman mati setiap saat dan dalam segala situasi. Itu adalah hukuman yang kejam dan tidak manusiawi …” kata pernyataan itu.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres mengeluarkan pernyataan serupa di mana ia juga menyerukan moratorium penggunaan hukuman mati di Yaman dan untuk penyelesaian konflik yang dirundingkan secara damai di sana.

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Yaman mengutuk apa yang disebutnya pengadilan palsu setelah bertahun-tahun penyiksaan dan pelecehan oleh Houthi.

Inggris mengatakan eksekusi tersebut menunjukkan ketidakpedulian terhadap martabat manusia dan pengabaian terang-terangan terhadap pengadilan yang adil dan proses hukum.

Kementerian Luar Negeri Houthi menolak kritik itu sebagai campur tangan dalam urusan dalam negeri dan menuduh PBB dan Barat menutup mata terhadap kejahatan koalisi.

Samad adalah pejabat paling senior yang terbunuh oleh koalisi dalam perang selama bertahun-tahun di mana Houthi memerangi pasukan yang setia kepada pemerintah yang diakui secara internasional yang berbasis di kota pelabuhan selatan Aden. (Arab News)

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios