Google Dikabarkan Kunci Akun Pemerintah Afghanistan dari Taliban

Senin, 06/09/2021 16:22 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Raksasa Teknologi Google untuk sementara mengunci akun email milik pemerintah Afghanistan yang berisi basis data pemerintah termasuk perincian tentang karyawan mantan administrasi, kontraktor, dan para sekutu. Penguncian ini dilakukan agar akun itu agar tidak diakses Taliban.

Tindakan penguncian dilakukan karena kekhawatiran tumbuh atas jejak berkas digital yang ditinggalkan oleh mantan pejabat dan mitra internasional mereka.

Dalam minggu-minggu sejak pengambilalihan cepat Afghanistan oleh Taliban dari pemerintah yang didukung Amerika Serikat (AS), laporan telah menyoroti bagaimana pangkalan data penggajian biometrik dan Afghanistan dapat dieksploitasi oleh penguasa baru untuk memburu musuh-musuh mereka.

Dalam satu pernyataan pada Jumat (3/9), Google Alphabet Inc berhenti mengonfirmasi bahwa akun pemerintah Afghanistan sedang dikunci. Perusahaan menyatakan sedang memantau situasi di Afghanistan dan "mengambil tindakan sementara untuk mengamankan akun yang relevan".

Seorang pegawai dari mantan pemerintah mengatakan kepada kantor berita Reuters Taliban sedang berusaha untuk mendapatkan email-email mantan pejabat.

Akhir bulan lalu, karyawan tersebut mengatakan bahwa Taliban telah memintanya untuk menyimpan data yang disimpan di server kementerian tempatnya bekerja.

“Jika saya melakukannya, maka mereka akan mendapatkan akses ke data dan komunikasi resmi dari kepemimpinan kementerian sebelumnya,” kata karyawan itu.

Karyawan itu mengatakan dia tidak mematuhi dan sejak itu bersembunyi. Reuters tidak mengidentifikasi pria itu atau kantor kementeriannya karena mengkhawatirkan keselamatan sang karyawan.

Catatan penukar surat yang tersedia untuk umum menunjukkan bahwa sekitar puluhan badan pemerintah Afghanistan menggunakan peladen Google untuk menangani email resmi, termasuk kementerian keuangan, industri, pendidikan tinggi, dan pertambangan. Kantor protokol kepresidenan Afghanistan juga menggunakan Google, menurut catatan, seperti yang dilakukan beberapa badan pemerintah daerah.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara