Rabu, 01/09/2021 08:17 WIB
Kabul, Jurnas.com - Pendukung Taliban mengarak peti mati yang dibungkus dengan bendera Amerika dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di kota timur Khost pada Selasa (31/8). Itu merupakan bagian dari perayaan di seluruh negeri setelah pasukan terakhir AS meninggalkan Afghanistan.
Pemakaman tiruan, ditutupi dengan bendera Prancis dan Inggris juga dibawa di sepanjang jalan melalui kerumunan besar, menandai berakhirnya perang 20 tahun dan jalan keluar yang tergesa-gesa dan memalukan bagi Washington dan sekutunya, NATO.
Beberapa dari kerumunan mengangkat senjata tinggi-tinggi, sementara yang lain mengibarkan bendera Taliban atau membentak prosesi di ponsel.
"31 Agustus adalah Hari Kebebasan resmi kami. Pada hari ini, pasukan pendudukan Amerika dan pasukan NATO meninggalkan negara itu," kata pejabat Taliban Qari Saeed Khosti kepada stasiun televisi lokal Zhman TV selama liputan acara tersebut.
Bos NATO Usulkan Paket Bantuan Militer Sebesar 100 Miliar Euro untuk Ukraina
Pasukan NATO Berada di Ukraina, Putin Ingatkan Selangkah Lagi dari Perang Dunia Ketiga
Demi Keamanan Negara, Alasan Swedia Akhirnya Gabung NATO Meski Banyak Rintangan
Video dari Khost dibagikan secara luas di media sosial pada Selasa di samping video lain dari tembakan perayaan di ibu kota Kabul dan seorang pria yang tergantung dari helikopter Black Hawk buatan AS yang berputar-putar di atas kota kedua Afghanistan Khandahar. Reuters tidak dapat memverifikasi semua video.
Tentara AS terakhir naik penerbangan terakhir dari Afghanistan satu menit sebelum tengah malam pada Senin, mengakhiri evakuasi kacau 123.000 warga sipil dari Afghanistan.
Dalam serangan kilat kembali ke kekuasaan, Taliban menggulingkan pemerintah yang didukung dan dilengkapi oleh AS dan merebut senjata dan perangkat keras buatan AS yang ditinggalkan oleh pasukan Afghanistan yang melarikan diri.
Video lain yang dibagikan secara online pada hari Selasa menunjukkan anggota Taliban berjalan melalui bandara Kabul dengan seragam yang dipasok AS, beberapa mengacungkan senapan berkilauan dan yang lainnya mencoba kacamata night vision canggih atau mengukur helikopter AS.
Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan militer AS tidak khawatir dengan gambar tersebut karena helikopter tidak dapat diterbangkan.
Pasukan AS yang berangkat menghancurkan lebih dari 70 pesawat dan puluhan kendaraan lapis baja. Mereka juga melumpuhkan pertahanan udara yang telah menggagalkan upaya serangan roket ISIS pada malam keberangkatan mereka. (Reuters)
Keyword : Pasukan TalibanAmeirka SerikatNATO