Senin, 30/08/2021 21:56 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi perjuangan para tenaga kesehatan di Pulau Sakala, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Demi menyukseskan vaksinasi, para nakes rela menempuh perjalanan melelahkan dan membahayakan menuju pulau yang termasuk wilayah 3 T (terdepan, terluar dan tertinggal).
"Para nakes ini harus naik perahu kayu selama 7 jam untuk sampai di Pulau Sakala. Belum lagi jika cuaca ekstrem pasti menjadi kendala tersendiri," ujar LaNyalla, Senin (30/8).
Namun, Senator asal Jawa Timur itu menyayangkan stok vaksin yang dibawa para nakes kurang sehingga harus menunggu pasokan lagi. Padahal antusiasme warga di Pulau Sakala sangat tinggi.
Ketua DPD NasDem Tangsel Diduga Kolek Puluhan Juta dari Caleg DPR RI
KPK Duga Ketua DPD Gerindra Malut Makelar Izin Tambang
KPK Duga Ketua DPD Gerindra Malut Makelar Izin Tambang
"Perjuangan dan keberanian para nakes ini, perlu didukung dengan kebutuhan dosis vaksin yang cukup agar mereka segera menyelesaikan vaksinasi di sana. Jangan sampai nakes-nakes ini harus menginap beberapa hari karena menunggu tambahan stok vaksin," jelasnya.
Ditambahkan oleh Mantan Ketua Umum PSSI itu, pemerintah daerah wajib merespons dengan cepat mengirim vaksin yang diperlukan. Selain itu logistik untuk para nakes juga harus diperhatikan.
"Tak boleh dilupakan juga kebutuhan perbekalan logistik untuk para nakes. Mereka perlu didukung dengan obat-obatan dan makanan serta kebutuhan lain untuk menjaga imunitas mereka," papar LaNyalla.
Pulau Sakala merupakan salah satu pulau terluar di ujung timur Sumenep, termasuk dalam gugusan Kepulauan Kangean, sekaligus menjadi salah satu daerah paling timur dari zona Waktu Indonesia Barat. Sebagian besar masyarakat di sana berprofesi sebagai nelayan.
LaNyalla berharap program vaksinasi di daerah 3T digencarkan, sehingga herd immunity di Indonesia akan segera tercapai.
"Pemerintah harus memastikan seluruh rakyat Indonesia di mana pun berada mendapatkan vaksinasi. Makanya kita menekankan agar pemda yang memiliki wilayah terpencil dan terluar perlu jemput bola dan mendatangi masyarakatnya untuk divaksin," tuturnya.