Wabah campak meningkat setelah 22 orang terinfeksi tahun ini, mengikuti tahun terburuk kedua untuk campak secara nasional.
Sejak 1 Januari hingga 18 Februari, sudah ada 9.267 kasus campak di Filipina. Kasus ini meningkat 266 persen dalam periode yang sama pada 2018.
76.871 orang terinfeksi campak dari 3 September hingga 21 Februari. Di antara orang-orang yang terinfeksi, 928 telah meninggal, sebagian besar adalah anak-anak.
Sebagian besar kasus campak adalah akibat orang tidak divaksinasi sebelum bepergian dan membawa kembali penyakit dari negara-negara seperti Israel, Ukraina dan Filipina.
Awal pekan ini, WHO mengatakan bahwa tren awal untuk 2019 kemungkinan menyepelehkan wabah campak tersebut karena hanya sekitar satu dari 10 kasus campak aktual yang dilaporkan.
Awal bulan ini, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan jumlah kasus campak di seluruh dunia meningkat 300 persen selama tiga bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode waktu yang sama tahun lalu.
20 juta anak per tahun melewatkan vaksin campak di seluruh dunia dalam delapan tahun terakhir.
Kondisi ini menyebabkan lebih banyak wabah dan banyak anak berisiko sakit karena penyakit yang mengancam jiwa
Muhammad Latief
Jumlah kasus yang dilaporkan pada 3 Mei meningkat 60 dari minggu sebelumnya dan jumlah negara dengan kasus campak yang dikonfirmasi meningkat dari 22 menjadi 23 setelah pejabat mengkonfirmasi sebuah kasus di Pennsylvania.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan 1.001 orang telah jatuh sakit oleh penyakit menular pada tahun 2019.