https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Rahmat AyahASI: "Bikinnya Berdua, Ngurus Anaknya juga Berdua"

Eka Wahyu Pramita | Rabu, 07/08/2019 11:30 WIB

Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa angka keberhasilan menyusui meningkat jika suami turut mendukung. Agus Rahmat Hidayat, Co-Founder AyahASI Indonesia (Foto: Doc Pribadi)

Jakarta, Jurnas.com - Gebrakan AyahASI yang dimunculkan via media sosial memberikan insight dan pandangan baru, khususnya untuk para suami dan ayah agar lebih memberikan ruang dan dukungan penuh untuk istri mereka.

Berikut wawancara Jurnas.com via instant messenger dengan Agus Rahmat Hidayat, Co-Founder AyahASI Indonesia.

Seberapa penting peran Ayah dalam mendampingi dan mendukung ibu menyusui?

Baca juga :
Tips Ibu Menyusui yang Bekerja Agar ASI Tetap Terjaga

Penting banget. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa angka keberhasilan menyusui meningkat jika suami turut mendukung. Keberhasilan IMD misalnya bisa mencapai 81.2 persen, keberhasilan menyusui bisa mencapai 98 persen dan penggunaan susu formula lebih rendah jika ayah mendukung ibu menyusui.

AyahASI percaya bahwa suami adalah benteng pertahanan seorang istri untuk memberikan ASI, artinya suami harus menjaga istri dari segala mitos menyusui dan komentar negatif dari sekeliling yang bisa menyebabkan istri menjadi stres.

Baca juga :
DPR RI Soal RUU KIA Diapresiasi, Bentuk Perlindungan Ibu Menyusui

Dalam bentuk apa dukungan ayah yang bisa diberikan?

Berbagi tugas di rumah bisa dalam hal bermain sama anak, gendong anak atau bahkan mencuci piring dan menyiapkan makan sendiri. Di luar itu ayah bisa mencari tahu soal ASI dan Menyusui, jadi sumber informasi bagi ibu yang seringkali sudah tidak punya waktu untuk membaca.

Baca juga :
Kepala BKKBN: Stunting Itu Bahaya dan Tak Dapat Disembuhkan Pasca 1000 HPK

Ayah juga bisa nyenengin istri dengan menjadi teman bicara karena ibu setiap hari hanya bisa bicara dengan bayi, ayah juga bisa memberikan kejutan-kejutan kecil untuk membahagiakan istri dan jangan lupa juga untuk mencari bantuan jika istri mendapat kesulitan menyusui

Mengapa masih saja ada anggapan beban mengasuh anak pasca-melahirkan sepenuhnya peran ibu?

Karena oleh masyarakat kita laki-laki tidak pernah disiapkan untuk menjadi seorang ayah, laki-laki oleh sebagian besar masyarakat kita hanya disiapkan untuk menjadi seorang suami yang tugasnya mencari nafkah dan bekerja diluar rumah.

Belum lagi adanya ketimpangan dalam pembagian peran gender tersebut akhirnya laki-laki merasa bahwa mengurus anak bukan menjadi tugasnya. Jadi jangan salahkan laki-lakinya terlebih dahulu, karena sebenarnya kita peduli dengan anak-istri kita, tapi seringkali masih ada halangan dari adat ketimuran kita ketika suami ingin bantu istri di rumah.

Langkah atau kampanye apa yang sudah pernah AyahASI lakukan?

AyahASI adalah sebuah gerakan sosial, kami secara konsisten menyebarkan informasi soal ASI dan Menyusui dengan cara yang mudah dipahami para laki-laki serta mengajak keterlibatan mereka dalam mengurus anak.

Kampanye "bikinnya berdua, ngurus anaknya juga berdua" kami lakukan dalam bentuk roadshow Kelas AyahASI yang khusus untuk Ayah. Materinya mulai dari cara kerja payudara mengeluarkan ASI, cara mengangkat dan menggendong bayi serta bagaimana memberikan respon yang tepat ketika istri berbicara. Semuanya itu berujung pada upaya melibatkan ayah dalam proses mendukung keberhasilan menyusui.

Sejauh mana pengaruh publik figure dalam peran AyahASI?

Sangat penting yah, tapi sangat disayangkan minim sekali public figure yang ikut serta mengampanyekan pemberian makan bayi dan anak yang baik dan benar. Sering sekali public figure sudah jadi brand ambassador makanan instan atau susu formula.

Padahal jika lebih banyak public figure yang mengampanyekan isu menyusui ini maka dampaknya akan luar biasa bagi Indonesia untuk menurunkan angka stunting.

Harapan Anda dalam Pekan ASI tahun ini?

Lebih banyak suami yang terlibat dalam mendukung istrinya menyusui dan pemerintah lebih tegas pada produsen yang melanggar kode pemasaran pengganti ASI yang dikeluarkan oleh WHO.

(Eka Wahyu Pramita)
KEYWORD :

Ayah ASI Ibu Menyusui Pekan ASI 2019