https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Erdogan Umumkan Reformasi Peradilan Baru

Sundari | Jum'at, 31/05/2019 02:25 WIB

Reformasi yudisial tersebut akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan dan mendorong investasi di negaranya Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto: Murat Kaynak / Anadolu)

Ankara, Jurnas.com  - Presiden Turki,  Recep Tayyip Erdogan telah  mengumumkan program reformasi peradilan baru di Gedung Kongres Kompleks Istana Kepresidenan Bestepe, Ankara.

Berbicara pada acara Program Strategi Reformasi Yudisial di ibu kota, Presiden Erdogan menyatakan bahwa ada dua perspektif dasar, sembilan tujuan, 63 target, dan 256 kegiatan dalam Strategi Reformasi Yudisial tersebut.

Turki menyatakan komitmennya untuk melanjutkan proses keanggotaan penuh di Uni Eropa (UE) dengan Dokumen Strategi Reformasi Yudisial yang kami rilis, meski UE ada `janji-janji yang tak ditepati’.

Baca juga :
Kesepakatan Biji-bijian Ukraina Diperpanjang Selama Dua Bulan

Erdogan mengungkapkan Dokumen Reformasi Yudisial akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem dan mendorong investasi.

"Dengan dokumen ini, kami memperkenalkan pendekatan baru dalam memperkuat kebebasan berekspresi dan memgembangkannya," tutur Erdogan dilansir Anadolu.

Baca juga :
Kemal Kilicdaroglu Klaim Ada Manipulasi Suara dalam Pemilu Turkiye

Presiden Erdogan mengatakan tujuan pemerintah mengeluarkan kebijakan remormasi dalam hukum adalah untuk melindungi hak atas peradilan yang adil dan lebih efektif di periode mendatang.

Erdogan menyatakan bahwa pihaknya telah menetapkan target dan kegiatan untuk memfasilitasi urusan rakyat di pengadilan.

Baca juga :
Erdogan Yakin Menang di Putaran Pertama

Mahkamah Agung akan memeriksa dan membuat aturan untuk memungkinkan pemblokiran akses terhadap suatu situs web apapun, setelah melalui fase banding terkait kebebasan berekspresi.

Presiden Erdogan mengungkapkan bahwa masa pendidikan fakultas hukum akan ditambahkan menjadi 5 tahun dan kuota jurusan akan dikurangi.

"Kami sedang merestrukturisasi prosedur kedisiplinan hakim dan jaksa, kami juga memperluas peradilan terhadap keputusan disiplin dewan hakim," lanjut Erdogan.

"Dengan pengaturan reformasi ini, kami akan memisahkan para hakim sebagai hakim pidana dan hakim hukum pada awal profesi dan memastikan bahwa mereka mengembangkan diri dalam bidang mereka."

Badan pengukuran kinerja akan dibentuk melalui dewan hakim dan jaksa. "Kami sedang menyiapkan pengadilan khusus untuk memastikan bahwa kasus-kasus tersebut dilakukan lebih cepat dan efektif di berbagai bidang seperti lingkungan, pembangunan dan energi," tukas Erdogan.

(Sundari)
KEYWORD :

Kebijakan Turki Recep Tayyip Erdogan Peradilan Baru