Seorang pekerja medis yang mengenakan pakaian pelindung bersiap untuk mengangkut kasus dugaan virus corona (COVID-19) di Rabat, Maroko pada 1 April 2020 [Jalal Morchidi / Anadolu Agency]
Manila, Jurnas.com - Kementerian Kesehatan Filipina pada Jumat (5/3) mencatat 52 lebih banyak kasus COVID-19 varian yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.
Dari kasus baru varian, yang dikenal sebagai B1351, kementerian kesehatan mengatakan 41 kasus terdeteksi di Manila, sementara yang lainnya masih dalam verifikasi. Filipina pertama kali melaporkan enam kasus varian pada Selasa.
Negara Asia Tenggara itu memulai upaya inokulasi pada Senin (1/3), tetapi para ahli kesehatan khawatir penemuan varian baru dapat mempersulit upayanya.
Otoritas kesehatan juga melaporkan pada Jumat, 31 lebih banyak infeksi dari varian yang pertama kali diidentifikasi di Inggris.
Selain dua varian tersebut, kementerian kesehatan mengatakan telah mendeteksi 42 lebih kasus "mutasi yang berpotensi signifikan secara klinis" dalam sampel yang dikumpulkan dari warga Filipina yang kembali dari luar negeri dan penduduk di Manila dan Filipina tengah.
Presiden Rodrigo Duterte pada hari Kamis menjamin keamanan suntikan COVID-19 ketika dia mengimbau publik untuk divaksinasi sesegera mungkin, dengan mengatakan ini adalah kunci untuk membuka kembali ekonomi yang mencatat kontraksi paling tajam pada tahun 2020.
Stok Filipina 600.000 vaksin yang dibuat oleh Sinovac Biotech China mendapat dorongan dengan kedatangan lebih dari 480.000 dosis vaksin AstraZeneca yang diamankan melalui fasilitas COVAX pada Kamis.
Jepang akan Cabut Kontrol Perbatasan COVID-19
Filipina lebih lambat daripada beberapa tetangganya yang meluncurkan vaksin setelah kekurangan pasokan yang menghambat upaya pemerintah untuk mengamankan jutaan dosis guna menyuntik 70 juta dari 108 juta penduduknya tahun ini dalam upaya mencapai kekebalan kawanan. (REUTERS)
KEYWORD :COVID-19 Varian Afrika Selatan Filipina Asia Tenggara
