Kamis, 25/04/2024 22:07 WIB

2 Tahun Jokowi-JK

Keamanan Nasional Harus Berorientasi Global dan Jangka Panjang

Pemerintahan Jokowi-JK belum mampu memaksimalkan agenda pertahanan dan keamananan sepanjang perjalanan tugasnya yang sudah memasuki usia dua tahun

Jakarta - Keamanan nasional harus berorientasi global dan jangka panjang. Hal itu disampaikan Direktur Lembaga Imparsial Al Araf dalam acara rembuk nasional aliansi elemen masyarakat memperingati 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK.

Al Araf mengatakan pemerintahan Jokowi-JK belum mampu memaksimalkan agenda pertahanan dan keamananan sepanjang perjalanan tugasnya yang sudah memasuki usia dua tahun.

"Karena itu kita berharap Jokowi-JK dapat membangun skema pertahanan dan keamanan yang multiyears (jangka panjang)," ujar Al Araf di ruang diskusi II di hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (24/10/2016).

Al Araf menyebutkan setidaknya terdapat tiga tantangan utama pemerintahan Jokowi-JK ke depan dalam membenahi bidang pertahanan dan keamanan. Pertama, kata dia, menyangkut ancaman tradisional dan non-tradisional yang dapat membahayakan negara.

"Kita tak mau seperti di Korea Utara. Perekonomiannya ambruk tetapi negaranya terus-menerus membangun kekuatan pertahanan secara masif. Pemerintah, karenanya, harus pandai melihat interkoneksi di antara ekonomi dan pertahanan," ungkapnya

Al Araf juga mengingatkan Indonesia masih rawan terjadi ancaman gerakan fundamentalisme dan aksi terorisme.

"Bagaimana negara mau membangun, kalau tidak bisa menjamin keamanan terselenggara? Bagaimana mau membangun bila kondisinya seperti di negara seperti Suriah, Mesir, Irak?," ungkapnya.

Selain itu, Al Araf menyatakan menghimbau agar pemerintah mengantisipasi ancaman kejahatan cyber.

"Ini juga menjadi ancaman yang perlu diperhatikan. Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana meretas koordinasi antar institusi yang tepat dan selaras untuk menangani persoalan ini," imbuhnya.

Al Araf juga menekankan agar pemerintah awas dalam menguatkan pengamanan teritoriaal. Ia meminta supaya pemerintahan Jokowi-JK memiliki konsentrasi secara khusus dalam melihat perkembangan sengketa Laut China Selatan,

"Indonesia seharusnya perlu lebih serius pula dalam menangani konflik Laut China Selatan. Diperlukan satu orientasi pertahanan dan keamanan yang beralih dari orientasi ke dalam menjadi ke luar. Bagi Indonesia, penting untuk membangun kekuatan dan postur pertahanan strategis dalam mengatasi konflik di Laut China Selatan," katanya.

KEYWORD :

Rembuk Nasional Aliansi Elemen Masyarakat Sambut 2 Tahun Jokowi-JK Direktur Imparsial Al Araf




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :