Jum'at, 26/04/2024 08:32 WIB

Hasil Penyelidikan ICC Atas Kejahatan di Wilayah Palestina Bikin AS Kecewa

ICC tidak memiliki yurisdiksi atas masalah ini dan Israel bukan pihak ICC, dan belum menyetujui yurisdiksi pengadilan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price berbicara selama jumpa pers pada 3 Februari 2021, di Departemen Luar Negeri di Washington, DC. [JACQUELYN MARTIN / POOL / AFP

Jakarta, Jurnas.com - AS mengatakan bahwa mereka dengan tegas menentang dan kecewa dengan pengumuman Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) tentang penyelidikan atas kejahatan yang dilakukan di wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel.

"Kami akan terus menegakkan komitmen kuat kami kepada Israel dan keamanannya, termasuk dengan menentang tindakan yang menargetkan Israel secara tidak adil," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dilansir Middleeast, Kamis (04/03).

Price mengatakan ICC tidak memiliki yurisdiksi atas masalah ini dan Israel bukan pihak ICC, dan belum menyetujui yurisdiksi pengadilan.

Dia juga mengatakan AS memiliki keprihatinan serius tentang upaya ICC untuk menjalankan yurisdiksinya pada personel Israel.

Sementara itu, Kepala jaksa ICC Fatou Bensouda mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa penyelidikan akan dilakukan secara independen, tidak memihak dan obyektif, tanpa rasa takut atau bantuan.

"Kantor saya menyambut baik kesempatan untuk terlibat dengan Pemerintah Palestina dan Pemerintah Israel, untuk menentukan bagaimana keadilan dapat disajikan dengan baik dalam kerangka tindakan domestik dan internasional yang saling melengkapi," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Dengan cara ini, kami dapat berharap untuk mencapai beberapa ukuran akuntabilitas dan keadilan untuk kepentingan Palestina dan Israel korban kejahatan Statuta Roma," tambahnya.

Palestina adalah pihak dalam perjanjian pendiri Statuta Roma ICC sejak 2015 dan telah lama melakukan upaya diplomatik untuk penyelidikan dugaan kejahatan perang oleh Israel di wilayah pendudukan

KEYWORD :

Pengadilan ICC Amerika Serikat Wilayah Palestina Kejahatan Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :