Jum'at, 19/04/2024 09:53 WIB

Tiga Agenda Kementan Jaga Ketersediaan Sapi Potong dan Daging Beku

Agenda pertama adalah agenda emergency, yakni mempersiapkan ketersediaan sapi potong menghadapi Puasa Ramadan dan Idul Fitri.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat meninjau PT. Tanjung Unggul Mandiri sebagai fedloter dan stok daging beku PT. Indoguna Utama di kabupaten Tangerang Provinsi Banten, Rabu (3/3).

Tangerang, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo bergerak cepat untuk memastikan ketersediaan sapi potong dan daging beku guna memenuhi kebutuhan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) yakni Ramadan dan Idul Fitri.

Kali ini Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag), BUMN meninjau PT. Tanjung Unggul Mandiri sebagai fedloter dan stok daging beku PT. Indoguna Utama di kabupaten Tangerang Provinsi Banten, Rabu (3/3).

"Saya bersama dengan Jajaran Dirjen Kementan, Dirjen Kemendag didampingi Bupati Tangerang berkunjung ke PT. TUM dengan tiga agenda yang kita akan laksanakan bersama-sama setelah sebelumnya kita sudah buat kesepakatan," kata Syahrul.

Agenda pertama adalah agenda emergency, yakni mempersiapkan ketersediaan sapi potong menghadapi Puasa Ramadan dan Idul Fitri.

"Sesuai arahan Presiden RI, kita harus melakukan upaya maksimal dalam mengamankan ketersediaan daging ini. Sesuai pembicaraan Kemendag maupun Kementan bersama Pemerintah Kabupaten Tangerang dan PT. TUM siap membackup kebutuhan ini hari besar ini," kata Syahrul.

Selanjutnya ialah agenda temporeri, yakni menjaga ketersediaan daging sapi pasca Puasa Ramadan dan Idul Fitri sehingga sapi yang sudah dipotong harus segera digantikan agar ketersediaan sapi tetap terjaga secara berkelanjutan.

"Karena kita tidak bisa hanya Ramadhan. Kita juga harus bicara sesudah Ramadan bagaimana in-out nya sapi yang harus dilakukan sehingga ketersediaannya dapat kita amankan sekaligus kestabilan harga juga ada," tuturnya.

Terakhir agenda permanen, yakni menyiapkan ketersediaan sapi dalam negri untuk meningkatkan ketahanan pangan untuk ketersedian daging sehingga tidak perlu tergantung dengan negara lain lagi.

"Oleh karena itu Kementan dan Kemendag harus memiliki kerjasama yang kuat tentu saja dengan Kementerian BUMN juga untuk di backup private sektor kita dalam hal ini PT. TUM yang sudah berpengalaman menangani supply sapi," tegas dia.

"Kita harus sama sama merencanakan bagaimana selanjutnya untuk menjaga kestabilan ketersediaan sapi," imbuh Syahrul.

Untuk menyuseskan ketiga agenda tersebut, Syahrul memerintahkan pihaknya segera berkoordinasi dengan Kemendag untuk menyusun strategi dalam upaya menjaga ketersedian dan menstabilkan harga baik menjelang Ramadan dan Idul Fitri maupun nanti hingga Desember 2021.

"Ini menjadi peluang untuk pengusaha dan stakeholder bersama pemerintah untuk berbagi sehingga pemerintah bisa tetap menjaga ketersediaan dan kestabilan harga. Dalam konteks ini kita bangun keseimbangan, saling menguntungkan sebab pengusaha pun tidak boleh rugi. Jadi ini akan menjadi win-win solution," cetusnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah mengatakan menjelang HBKN, permintaan dan kebutuhan daging sapi untuk konsumsi masyarakat melonjak naik.

Karena itu, Kementan mulai melakukan pengecekan ketersediaan sapi potong sejak dini. "Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadi kelangkaan sekaligus mengantisipasi lonjakan harga yang tinggi," jelasnya.

Nasrullah menjelaskan, stok sapi bakalan di PT. TUM per tanggal 28 Februari sebanyak 8.094 ekor dengan jumlah sapi siap potong sebanyak 5.091 ekor yang bila dikonversikan menjadi 1.140,94 ton daging sapi.

PT. TUM memasok sapi siap potong hasil penggemukan untuk memenuhi kebutuhan 30 RPH supply chain di wilayah Banten sebanyak 47,1 persen, Jawa Barat sebanyak 33,1 persen, DKI Jakarta sebanyak 17,4 persen dan Jawa Tengah sebanyak 2,4 persen.

Sesuai data, lanjutnya, pada kondisi normal, feedloter ini memiliki rataan pasokan total per bulan 3.500 hingga 4.700 ekor atau 100 hingga 160 ekor per hari. Sementara pasokan pada musim HBKN akan meningkat berkisar 150 hingga 200 persen dibandingkan dengan pasokan pada kondisi normal.

"Kami juga sudah mengecek ketersediaan di lapangan dan relatif cukup aman sampai dengan kebutuhan lebaran 2021," kata Nasrullah.

KEYWORD :

Tiga Agenda Kementan Ramadan Ketersediaan Sapi Potong Daging Beku




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :