Jum'at, 26/04/2024 07:04 WIB

PBB: Suriah Butuh Dukungan Internasional

putaran kelima pembicaraan Komite Konstitusi Suriah yang bertujuan untuk solusi damai terakhir di negara yang dilanda perang itu akan dimulai di Jenewa pada hari Senin.

Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah Geir Pedersen berbicara selama konferensi pers di Kantor Jenewa PBB di Jenewa, Swiss pada tanggal 21 Agustus 2020 [Bayram AltuÄŸ - Anadolu Agency]

Jakarta, Jurnas.com - Utusan Khusus PBB untuk Suriah mengatakan bahwa masalah yang akan dibahas dalam putaran baru pembicaraan politik tidak dapat diselesaikan oleh warga Suriah saja, namun mereka juga membutuhkan kerja sama internasional.

Pada konferensi pers hybrid Jenewa, Geir Pedersen mengatakan bahwa putaran kelima pembicaraan Komite Konstitusi Suriah yang bertujuan untuk solusi damai terakhir di negara yang dilanda perang itu akan dimulai di Jenewa pada hari Senin.

"Kami telah melihat, tentu saja, ketenangan yang relatif sejak Maret, ketika kami memiliki kesepakatan antara Rusia dan Turki untuk Barat Laut Idlib. Tapi seperti yang saya tekankan, ini adalah ketenangan yang rapuh," kata Pedersen, dilansir Middleeast, Sabtu (23/01).

"Semua masalah ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Suriah. Perlu kerja sama internasional,"tambahnya..

Dia mengatakan telah memberi pengarahan kepada Dewan Keamanan PBB di New York pada Rabu, menggambarkan pertemuan yang akan datang yang dimulai Senin sangat penting.

Dunia telah menyaksikan pelanggaran kedaulatan Suriah dan integritas teritorial berlangsung selama bertahun-tahun."Kami telah melihat kesulitan ekonomi sebagai konsekuensi dari 10 tahun konflik, dan faktor internal, tetapi juga faktor eksternal," katanya.

"Meskipun bergulat dengan tantangan ekonomi yang ekstrim dan di atas itu, tantangan COVID-19 bagi banyak warga Suriah, perjuangan sehari-hari hanya untuk bertahan dari kerumunan sebagian besar masalah lainnya," kata utusan PBB tersebut.

Dia mengatakan proses politik sejauh ini belum memberikan perubahan nyata dalam kehidupan warga Suriah, maupun visi nyata untuk masa depan.

"Seperti yang saya tekankan berkali-kali, sekarang jelas bahwa tidak ada satu aktor atau kelompok aktor yang dapat memaksakan kehendak mereka pada Suriah atau menyelesaikan konflik sendirian. Mereka harus bekerja sama."

Pedersen mengatakan dia belum berhubungan dengan pemerintahan baru AS yang dilantik pada Rabu.

"Tapi saya sangat menantikan untuk melakukan dialog yang intensif dan baik semoga juga dengan pemerintahan Amerika yang baru."

Utusan PBB itu mengatakan mereka yang mengambil bagian dalam pembicaraan hari Senin akan mulai tiba di Jenewa pada hari Sabtu.

Pada bulan Desember, Pedersen mengatakan bahwa setelah 10 tahun konflik, tidak mengherankan jika prosesnya berjalan lambat dan berat.

Suriah telah terlibat dalam perang saudara yang ganas sejak awal 2011, ketika rezim Bashar al-Assad menindak protes pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga. Lebih dari 5 juta warga sipil telah mengungsi.

KEYWORD :

Masalah Suriah Lembaga PBB Dukungan Internasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :