Selasa, 23/04/2024 18:09 WIB

AS Nyatakan China Lakukan `Genosida` terhadap Uighur

China diminta mengakhiri semua penyiksaan dan pelecehan dalam tahanan dan mengizinkan warga Uighur dan minoritas lainnya untuk beremigrasi.

Menara pengawas di fasilitas keamanan tinggi dekat kamp yang diduga pendidikan ulang bagi etnis minoritas Muslim di luar Hotan di wilayah Xinjiang, China. (Foto: Greg Baker/AFP)

Washington, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, menyatakan bahwa China sedang melakukan genosida terhadap Uighur dan orang-orang Muslim lainnya.

"Saya yakin genosida ini sedang berlangsung, dan kami menyaksikan upaya sistematis untuk menghancurkan Uighur oleh negara-partai China," kata Pompeo, seperti dilansir dari Reuters. 

"Kami tidak akan tinggal diam. Jika Partai Komunis China diizinkan untuk melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap rakyatnya sendiri, bayangkan apa yang akan berani dilakukan untuk dunia bebas, dalam waktu yang tidak terlalu lama," katanya.

Pompeo meminta China menghapus sistem interniran, kamp penahanan, tahanan rumah dan kerja paksa serta menghentikan langkah-langkah pengendalian populasi yang memaksa, termasuk sterilisasi paksa, aborsi paksa, pengendalian kelahiran paksa, dan pemindahan anak-anak dari mereka dari keluarga.

Dia juga mendesak China untuk mengakhiri semua penyiksaan dan pelecehan dalam tahanan dan mengizinkan warga Uighur dan minoritas lainnya untuk beremigrasi.

Kritik keras Pompeo terhadap Beijing telah menjadi ciri khas masa jabatannya tetapi dia sebelumnya langsung menuduh genosida, mengatakan berulang kali bahwa perlakuan terhadap orang Uighur mengingatkan pada kebijakan Nazi Jerman.

Pompeo mendesak semua badan internasional termasuk pengadilan untuk menangani kasus-kasus atas perlakuan China terhadap Uighur dan menyuarakan keyakinan bahwa Amerika Serikat akan terus meningkatkan tekanan.

Kelompok hak asasi percaya bahwa setidaknya satu juta orang Uighur dan Muslim berbahasa Turki lainnya dipenjara di kamp-kamp di wilayah barat Xinjiang.

Para saksi dan aktivis mengatakan, China berusaha secara paksa mengintegrasikan Uighur ke dalam budaya mayoritas Han dengan menghapus adat istiadat Islam, termasuk dengan memaksa Muslim makan daging babi dan minum alkohol, yang keduanya dilarang oleh keyakinan mereka.

China menyangkal melakukan kesalahan dan berpendapat bahwa kamp-kampnya adalah pusat pelatihan kejuruan yang dimaksudkan untuk mengurangi daya pikat ekstremisme Islam setelah serangan.

Direktur Eksekutif Proyek Hak Asasi Manusia Uyghur yang berbasis di Washington, Omer Kanat berharap bahwa penentuan genosida akan mengarah pada langkah-langkah lebih lanjut seperti boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing tahun depan.

"Implikasinya sangat besar. Tidak terpikirkan untuk melanjutkan `bisnis seperti biasa` dengan negara yang melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Pemerintahan Trump telah mengambil sejumlah langkah untuk menekan China atas perlakuannya terhadap orang Uighur, termasuk memblokir semua impor kapas dari Xinjiang, salah satu produsen benang global utama yang digunakan dalam manufaktur tekstil.

KEYWORD :

Genosida Uighur Amerika Serikat Mike Pompeo China Joe Biden




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :