Sabtu, 20/04/2024 20:48 WIB

AS dan China `Baku Hantam`di WHO

Amerika Serikat (AS) meminta China mengizinkan tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mewawancarai tenaga perawatan, mantan pasien, dan pekerja lab di pusat kota Wuhan. 

Suasana di Kota Wuhan, Hubei, China

Jenewa, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) meminta China mengizinkan tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mewawancarai tenaga perawatan, mantan pasien, dan pekerja lab di pusat kota Wuhan. Hal ini menuai teguran dari Beijing.

Tim ahli independen yang dipimpin WHO mencoba menemukan asal-usul virus corona (COVID-19) tiba pada 14 Januari di Wuhan. Mereka mengadakan telekonferensi dengan rekan-rekan China selama karantina dua minggu sebelum mulai bekerja di lapangan.

AS, yang menuduh China menyembunyikan penyebaran awal, telah menyerukan penyelidikan yang dipimpin WHO transparan dan mengkritik ketentuan kunjungan, yang para ahli China telah melakukan penelitian tahap pertama.

Garrett Grigsby dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, yang memimpin delegasi AS, mengatakan China harus membagikan semua studi ilmiah tentang sampel hewan, manusia, dan lingkungan yang diambil dari pasar di Wuhan, di mana virus SARS-CoV-2 diyakini muncul pada akhir 2019.

Dilansir dari Reuters, Grigsby mengatakan kepada Dewan Eksekutif WHO, analisis komparatif dari data genetik semacam itu akan membantu untuk mencari sumber yang tumpang tindih dan potensial dari wabah yang memicu pandemi COVID-19.

"Kami memiliki tugas serius untuk memastikan bahwa penyelidikan kritis ini kredibel dan dilakukan secara objektif dan transparan," kata Grigsby, yang juga merujuk pada varian virus yang ditemukan di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.

Sun Yang, direktur jenderal kantor tanggap darurat kesehatan Komisi Kesehatan Nasional China, mengatakan kepada dewan, "Studi asal virus bersifat ilmiah. Perlu koordinasi, kerja sama. Kita harus menghentikan tekanan politik apa pun."

Delegasi Australia juga menyerukan agar tim WHO memiliki akses ke data, informasi, dan lokasi kunci yang relevan.

"Tidak ada jaminan jawaban," kata kepala darurat WHO Mike Ryan kepada wartawan Jumat lalu. "Ini adalah tugas yang sulit untuk sepenuhnya menetapkan asal-usul dan kadang-kadang perlu dua atau tiga atau empat upaya untuk dapat melakukannya dalam pengaturan yang berbeda."

KEYWORD :

Asal Usul Corona China Amerika Serikat WHO




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :