Jum'at, 26/04/2024 04:44 WIB

Temui Tim Penyelamat dan Penyelam, PDIP Berdoa di Lokasi Kecelakaan Sriwijaya Air

Baguna hadir membantu korban Sriwijaya Air, gempa Sulawesi hingga banjir Kalimantan

Wasekjen DPP PDIP Sadarestuwati bersama Baguna berdoa di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air

Jakarta, Jurnas.com - Wasekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Sadarestuwati bersama organ sayap Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP menggelar doa bersama di lokasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air di perairan laut Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (16/1/2021).

Mereka berangkat ke lokasi ditemani Sesditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Andi Hartono, juga Deputi Bina Tenaga dan Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Basarnas Haris Achadi, serta sejumkah pejabat lainnya.

Rombongan menumpang KM Trisula milik Kementerian Perhubungan dari dermaga di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Perjalanan ditempuh sekitar 1,5 jam. Adapun kalau dari Pulau Untung Besar, Kepulauan Seribu lokasi jatuhnya pesawat sekitar 30 menit perjalanan laut.

Saat kunjungan itu, cuaca sedang bagus, air laut tenang, langit cerah dengan kecepatan angin yang tak terlalu kencang. Berbeda dengan saat kecelakaan terjadi hujan dengan angin kencang, sebagaimana dituturkan sejumlah nelayan Kepulauan Seribu.

Kapal Baruna milik BPPT melakukan penyisiran di lokasi yang terletak tak jauh dari Pulau Lancang. Total ada sekitar 6 kapal yang berada di lokasi melakukan proses pencarian maupun penyelamatan, termasuk kapal Basarnas dan KRI Semarang milik TNI AL.

Kalau anda berada di lokasi, akan terbayang bagaimana sebuah pesawat besar menghujam ke laut dan kemudian hancur berkeping-keping.

Sadarestuwati dan jajaran Basarnan PDIP naik boat lebih kecil untuk mengelilingi area kejadian. Lalu berpindah ke kapal Basarnas yang lebih dulu berada di lokasi.

Begitu tiba di Kapal Basarnas 103 Wisnu, Sadarestuwati  langsung menyapa dan mengobrol dengan para penyelam.

"Tim penyelam jangan sampai ada yang sakit ya," kata Restu sambil menekup tangan beri hormat ke para penyelam.

Kemudian, rombongan menuju helideck dan mereka berkumpul untuk berdoa. Semuanya berdiri membentuk setengah lingkaran, sejurus kemudian berdoa dipimpin Kepala Pusat Meterologi Maritim BMKG Eko Prasetyo.

Kepala On Scene Commander (OSC) Kapal Wisnu Hendra Sudirman pun memberikan penjelasan apa saja yang sudah dikerjakan sejak hari pertama musibah Sriwijaya Air.

Ia menuturkan ada sekitar 35 penyelam dari Basarnas Special Group yang dibantu Indonesia Diver Rescue Team bersama tim penyelam dari TNI AL. Hingga kemarin, sekitar 272 bagian tubuh telah diserahkan ke DVI.

"Kita sediakan dokter untuk para penyelam dan semua yang ada di kapal ini juga mengikuti swab test," ujar Hendra.

Sadarestu mengapresiasi kinerja keras aparat, yang telah bekerja tanpa lelah sejak hari pertama tragedi kecelakaan itu.

"Kami memberikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman semuanya khususnya tim rescue, juga dari Kementerian Perhubungan, dari Basarnas, BMKG dan semua yang terlibat, termasuk TNI Polri yang sudah berhari-hari harus berada di tengah laut untuk melakukan pencarian ini," kata Sadarestu.

"Melihat kerja dari temen-temen di lapangan, jujur saya apresiasi, koordinasi yang baik, kejasama yang baik sehingga berjalan dengan lancar," tambahnya.

Sebagaimana instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, kata Sadarestu, Baguna PDIP sejak awal dan dengan segera mendirikan posko bantuan terkait

"Ketua Umum Ibu Megawati sejak awal meminta kami sesegera mungkin untuk ikut ambil bagian di dalam kegiatan yang dilaksanakan Basarnas dan BMKG. Kerjanya bisa langsung karena PDI Perjuangan memang memiliki MOU dengan BMKG dan juga Basarnas dan BNPB," ujar Sadarestuwati.

"Kami di Baguna tegak lurus dengan perintah partai untuk terus bekerja. Kalau Ibu Megawatu menyampaikan, Baguna ini selalu berada di tengah rakyat, menangis dan tertawa bersama rakyat. Ini adalah kerja kemanusiaan yang Insya Allah terus kami lakukan," tambahnya.

Selain posko untuk tragedi Sriwijaya Air, Sadarestuwati mengatakan Baguna juga sudah menurunkan tim penyelamatan dan kesehatan ke Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah yang baru saja mengalami bencana.

"Selain itu kami juga membawa berbagai bantuan ke lokasi dan mendirikan dapur umum juga di sana. Juga berbagai bantuan untuk kejadian longsor di Sumedang. Insya Allah teman-teman yang di Kalsel juga melakukan kegiatan yang sama unuk membantu korban banjir di sana," pungkas Sadarestuwati.

KEYWORD :

Kecelakaan Sriwijaya Air Baguna PDI Perjuangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :