Jum'at, 19/04/2024 14:33 WIB

Kata Menag, Peminat Prodi Ilmu Keislaman Masih Rendah

Menurut dia, faktanya minat pendaftar terhadap sejumlah prodi ilmu keislaman antara lain Ilmu Hadis, Manajemen Zakat dan Wakaf, dan Bimbingan Penyuluhan Islam menurun.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong pimpinan perguruan tinggi keilmuan Islam negeri (PTKIN) melakukan inovasi, untuk menggenjot minat calon mahasiswa terhadap program studi ilmu keislaman (Islamic Studies).

Menurut dia, faktanya minat pendaftar terhadap sejumlah prodi ilmu keislaman antara lain Ilmu Hadis, Manajemen Zakat dan Wakaf, dan Bimbingan Penyuluhan Islam menurun.

Meski minat terhadap Perbankan Syariah dan Manajemen Keuangan Syariah meningkat, lanjut Menag, namun masih kalah dengan Prodi Kedokteran, Psikologi, Sains dan Teknologi.

"Ini harus dipikirkan inovasinya," pesan Menag saat meluncurkan Seleksi Prestasi Akademik Nasional Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN UM PTKIN) 2021 di UIN Raden Intan Lampung pada Kamis (14/1).

Menag melanjutkan, input pendaftar PTKIN hampir 50 persen didominasi alumni SMA/SMK. Sebagian besar lemah dalam Islamic Studies. Karenanya, perlu penguatan wawasan keagaman yang moderat.

"Ini juga harus diinisiasi programnya. Agar sejalan dengan penguatan moderasi beragama yang sedang digalakkan Kemenag," ujar dia.

Peluncuran SPAN-UM PTKIN

Dirjen Pendidikan Islam Ali Ramdhani dalam laporannya mengatakan SPAN-UM PTKIN 2021 hadir dengan semangat meningkatkan peran PTKIN dalam membangun peradaban.

SPAN-UM PTKIN yang sudah digelar sejak 2010, bertujuan meningkatkan mutu pendidikan Islam pada PTKIN program sarjana.

"SPAN-UM PTKIN dilakulan dengan mengunakan sistem seleksi elektroik atau computer based test (CBT) online tahun 2021," kata Ali Ramdhani.

SPAN-PTKIN merupakan pola seleksi yang dilaksanakan secara nasional oleh seluruh UIN/IAIN/STAIN dalam satu sistem yang terpadu, dan diselenggarakan secara serentak oleh panitia nasional yang ditetapkan oleh Menteri Agama.

Seleksi prestasi akademik nasional, lanjutnya, dilakukan berdasarkan penjaringan prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi lain, tanpa ujian tertulis.

"Biaya pelaksanaan SPAN-PTKIN ditanggung oleh pemerintah, sehingga peserta tidak dipungut biaya pendaftaran. Pelaksanaan SPAN-PTKIN secara nasional yang diikuti 58 PTKIN dan 1 Fakultas Agama Islam Perguruan Tinggi Negeri, harus memenuhi prinsip adil, transparan, dan tidak diskriminatif dengan tetap memperhatikan potensi calon mahasiswa dan kekhususan perguruan tinggi keagamaan islam negeri," ujarnya

Sementara pola seleksi lain selain SPAN adalah UM-PTKIN di mana biaya pendaftaran ditanggung oleh para peserta sebesar Rp200.000.

Meski pandemi Covid-19, minat pendaftar PTKIN tidak mengalami penurunan. Bahkan, ada sedikit peningkatan, baik melalui jalur SPAN atau UMPTKIN. Untuk jalur seleksi Prestasi Akademik atau SPAN PTKIN pada 2020, ada 263.061 pendaftar, dengan komposisi 192.783 perempuan dan 70.278 laki-laki.

Sedangkan UMPTKIN dengan Sistem Seleksi Elektronik (SSE) tercatat ada 132.429 pendaftar. Sehingga, jumlah yang ikut SPAN-UMPTKIN pada tahun 2020 adalah 395.490 peserta.

KEYWORD :

Prodi Ilmu Keislaman Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas SPAN-UM PTKIN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :