Kamis, 18/04/2024 22:03 WIB

Mentan Syahrul Dukung Terobosan BPPSDMP Tingkatkan Mutu SDM Pertanian

Mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern mensyaratkan adanya proses learning, melalui pendidikan formal (sekolah) dan anlearning, melalui keteladanan (mencontoh).

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat memberikan arahan pada acara Rapat Kerja Nasional BPPSDMP Tahun 2021, Selasa 12 Januari 2021. (Foto: tangkap layar)

Bogor, Jurnas.com – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mendorong agar kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian terus ditingkatkan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Selasa (12/1).

"Kita masih terus mendorong pertanian yang maju, mandiri dan modern. Modern itu berarti di dalamnya kita bicara SDM. Bagaimana mau cepat kalau masih pakai kendaraan kemarin. Bagaimana mau maju kalau ilmunya, teknologinya, mekanisasinya masih seperti yang kemarin," ujar Syahrul.

Mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern, menurut Syahrul, mensyaratkan adanya proses learning, melalui pendidikan formal (sekolah) dan anlearning, melalui keteladanan (mencontoh).

"Kalau ingin membuat maju mandiri dan modern ada proses belajar, learning anlearning. Learning itu melalui sekolah yang ada. Sedangkan anlearning itu melalui keteladang yang ada," ujar Syahrul.

Karena itu, Syahrul mengapresiasi upaya yang dilakukan BPPSDMP terkait mutu SDM Pertanian mulai dari pendidikan dan pelatihan vokasi, penciptaan 2,5 juta petani milenial hingga program magang ke luar negeri.

Seperti diketahui, satu dari tiga program aksi BPPSDMP di tahun 2021 ialah membangun pertanian milenial, yang dalam kurang 5 tahun ke depan sebanyak 2,5 juta melalui pendidikan dan pelatihan vokasi, baik yang dilaksanakan Kementan, Kemendikbud, pemerintah provinsi maupun yang swasta.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatkan, pihaknya akan melakukan pelatihan kewirausahaan pertanian sebanyak 1.000 petani milenial dan mencanangkan 1.000 petani milenial magang di Jepang di tahun 2021.

"Insyaallah magang 6 sampai 12 bulan di Jepang setelah pulang mereka jadi penguasa petani milenial. Termasuk yang pelatihan 1.000 petani milenial juga begitu keluar mereka siap dengan KUR dan terjun menjadi wirausaha pertanian," kata Dedi.

 

KEYWORD :

Rakernas BPPSDMP 2021 SDM Pertanian Milenial Magang Jepang Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :