Sabtu, 11/05/2024 09:47 WIB

Tingkatkan Tenaga Lini Lapangan, BKKBN Launching Obat Baper

Tenaga Lini Lapangan khususnya Penyuluh KB/PLKB dibebankan dengan pekerjaan administrasi. 

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo pada acara talkshow interaktif Membangun Keluarga Berkualitas yang digelar secara virtual, Jakarta, 21 Desember 2020. (Foto: Supianto/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Direktorat Bina Penggerakan Lini Lapangan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan Forum Obat Baper atau Oboralan Jumat Bareng Penyuluh Keluarga Berencan (KB) dan Kader.

Penyuluh KB, Petugas Lapangan KB dan para Kader di Desa/Kelurahan merupakan ujung tombak kesuksesan program di lini lapangan.

Peran Tenaga Lini Lapangan ini sebagai pelaksana program yang langsung berhadapan dengan individu, keluarga atau masyarakat. Kualitas Tenaga Lini Lapangan tentunya menjadi perhatian yang perlu ditingkatkan dan dijaga.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan, Obat Baper tersebut merupakan tempat pelayanan komunikasi dan informasi Tenaga Lini Lapangan dan para pengelola Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).

“Forum pertemuan ini bisa menjadi tempat untuk menyampaikan curhat dan perasaan dari tenaga lini lapangan, dan juga mampu memberikan manfaat konstruktif untuk meningkatkan kapasitas kita sebagai penyuluh, ASN dan pelayan masyarakat," kata Hasto Wardoyo, saat meluncurkan Forum OBAT BAPER secara virtual meeting di Kantor Pusat BKKBN, Jakarta, Jumat (8/1).

Hasto berharap, forum tersebut mampu menjawab beberapa persoalan dan kendala yang menyebabkan Tenaga Lini Lapangan tidak dapat menunjukkan peran dan fungsi secara optimal dalam men-delivery program Bangga Kencana ke masyarakat.

Kendala tersebut seperti, kurangnya sarana prasarana yang dimiliki oleh tenaga lini lapangan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pelayanan program Bangga Kencana. Tenaga Lini Lapangan juga kurang mendapatkan akses mendapatkan materi-materi terkini.

Kendala selanjutnya, kurangnya frekuensi bimbingan teknis sebagai wadah penyelesaian masalah-masalah yang didapat dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana.

"Frekuensi mengikuti pelatihan sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi sangat kurang," ujar Hasto.

Masalah lainnya, lanjut Hasto, Tenaga Lini Lapangan khususnya Penyuluh KB/PLKB dibebankan dengan pekerjaan administrasi.

“Harapan saya, kita sebagai Penyuluh KB mampu menjadi ahli dalam hal persuasif, memiliki keahlian untuk mempengaruhi orang lain. Menjadi penyuluh KB harus terus dan selalu belajar untuk meningkatkan kemampuan persuasif namun janganlah belajar tanpa membaca. Teruslah mengasah diri untuk menjadi personal master," ujar Hasto.

Obat Baper merupakan forum komunikasi secara virtual yang diselenggarakan setiap hari Jumat disetiap minggu dengan format tanya jawab dan diskusi serius tapi santai dengan berbagai tema-tema yang perlu diketahui atau dibahas bersama antara pengelola Pusat dengan Tenaga Lini Lapangan termasuk para pengelola Program Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

KEYWORD :

Obat Baper Hasto Wardoyo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :