Jum'at, 19/04/2024 19:19 WIB

Kementan Siap Hadapi Cuaca Ekstrem

Keberhasilan Indonesia dalam menjaga ketersediaan pangan adalah modal utama dalam melakukan fokus kerja di tahun depan. 

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi lokasi Integrated Farming di Dukuh Kanilan Desa Kranggan, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar, Kamis (15/10).

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan bahwa tahun depan pihaknya akan melakukan gerak cepat mengantisipasi kemungkinan adanya cuaca ekstrem yang mempengaruhi jalannya produksi pangan di musim tanam 2021.

"Selama ini kita selalu bersoal dengan masalah cuaca dan hama. Karena itu kita lakukan mapping serta kerjasana dengan BMKG. Yang pasti kita terus bergerak cepat," ujar Mentan dalam Indonesia Business Forum TV One, Rabu (30/12).

"Mudah mudahan ini bisa berjalan dengan baik dan bukan hanya beras yang terpenuhi, tapi komoditas lain selalu tersedia," ujar mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu menambahkan.

Dia mengatakan, keberhasilan Indonesia dalam menjaga ketersediaan pangan adalah modal utama dalam melakukan fokus kerja di tahun depan. Karena itu, pendekatan kerja yang diambil harus berjalan efektif dan efisien.

"Pertanian di tahun 2021 itu sudah kita rancang pada tahun 2020. Karena itu, kita hanya perlu melakukan intervensi agar produksi tahun depan berjalan dengan lancar serta sesuai dengan haraapn. Insyaallah cuaca bisa kita kendalikan," katanya.

Syahrul juga menyampaikan, pihaknya sudah mempersiapkan pasokan beras dari musim tanam 1 dan 2 yang digarap pada Januari-Juni 2020 dengan stok mencapai 7,4 juta ton, dimana produksi yang ada mencapai 17 juta ton dengan kebutuhan konsumsi sebesar 15 juta ton.

"Untuk kesiapan 2021 kami sudah masuk dari Oktober 2020 sampai panen raya di Maret 2021 mendatang dengan luas lahan 8 juta hektare dan hasilnya bisa mencapai 18,5 juta ton sampai Juni 2021. Berarti stok akhir kita di 2021 menyampai 8-9 juta ton," katanya.

Sementara itu, Wakil Dirut Perum Bulog, Gatot Trihargo mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan gudang beras di beberapa provinsi untuk menyerap hasil produksi di musim tanam Maret 2021. Persiapan itu bahkan sudah dimulai dengan menampung beras hasil musim tanam di 2020.

"Masa panen raya di bulan Maret mendatang sudah kita pergitungkan, dimana bulog akan melakukan penyerapan hasil produksi petani. Yang pasti kami akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian," katanya.

Bukan hanya itu, Gatot menyebut perum Bulog akan mengupayakan penyediaan bansos beras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat miskin. "Kita sedang upayakan bansos beras di 2021. ini program bagus karena bisa menyerap gabah lebih banyak lagi," tutupnya.

KEYWORD :

Cuaca Ekstrem Pasokan Beras Syahrul Yasin Limpo Tahun 2021




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :