Jum'at, 19/04/2024 21:05 WIB

Subsektor Hortikukultura Prospek Bisnis yang Menjanjikan di Tengah Pandemi

Prospek hortikultura menjajikan karena terdapat pasar yang jelas.

Tanaman hidroponik dalam ruangan green house. (Foto: Supianto/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Guru Besar Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB), Muhamad Firdaus menilai, subsektor hortikultura memiliki prospek bisnis yang cukup tinggi karena terdapat pasar yang jelas serta berdampak langsung pada perbaikan ekonomi yang sangat produktivitas.

"Di samping itu produk horti juga terbukti mampu menyerap banyak tenaga kerja serta berbagai produknya bisa menjadi makanan sehat yang meningkatkan kekebalan tubuh," ujar Firdaus saat memberikan Professor Talk di Ewindo, Sabtu, (19/12).

Menurutnya, hortikukultura merupakan bisnis masa depan yang bisa dijadikan penghasilan tetap karena proses produksinya, mulai dari tanam hingga panen tidak membutuhkan waktu lama, sehingga tanaman horti bisa langsung dijual secara komersil.

"Prospek horitkultura semakin baik dan terbuka ke depannya, baik untuk pasar utama maupun ceruk pasar. Karena itu kita perlu menjaga sustainabilitas agribisnis ini dengan meningkatkan produktivitas melalui pertanian presisi," katanya.

Di samping itu, hortikukultura juga merupakan model bisnis yang cocok dalam mengisi kekosongan waktu akibat pemberlakuan pembatasan sosial dampak dari pandemi COVID-19. Apalagi, saat ini banyak masyarakat yang mulai sadar menerapkan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi produk-produk pertanian.

"Perekonomian global dan nasional akan mulai pulih pada 2021, seiring dengan mulai digunakannya vaksin Covid-19. Karena itu, sekali lagi subsektor hortikukultura merupakan prospek bisnis masa depan yang sangat menjanjikan," katanya.

Meski demikian, Firdaus berharap pemerintah bersama seluruh stakeholder yang ada, termasuk para akademisi mampu mendorong pengembangan produksi hortikultura ke luar pulau Jawa secara masif dan dimonitor setiap waktu.

Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini tengah mengembangkan lumbung pangan baru food estate di Provinsi Kalimantan Tengah dan Humbang Hasundutan Sumatera Utara. Dalam pengembangan ini, produk hortikultura menjadi salah satu yang masuk dalam program prioritas.

Di samping itu, Kementan juga baru saja meluncurkan smart green house untuk yang memiliki metode hidroponik dengan kendali otomatis berdasarkan sensor ataupun jarak jauh. Pengendalian smart green house bahkan bisa menggunakan smartphone berbasis Android untuk mengatur kelembaban, suhu, nutrisi dan cuaca.

Awal pekan ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong penerapan smart green house yang terintegrasi dengan konsep eduwisata di pusat-pusat pendidikan pertanian Polbangtan seluruh Indonesia.

Menurut Mentan Syahrul, smart green house adalah cermin dari implementasi pertanian modern dengan mengedepankan basis teknologi artificial intelegen.

"Kita harus ingat bahwa pertanian kita hari ini, kemarin dan masa depan adalah penopang ekonomi bangsa. Yang jelas kita tidak bisa mencoba dengan peradaban yang lalu. Caranya adalah mengembangkan Smart Green House seperti di Polbangtan ini. Dengan begitu budidaya kita akan jauh lebih optimal," katanya.

KEYWORD :

Subsektor Hortikukultura Prospek Bisnis Hortikultura Ditjen Hortikultura Muhamad Firdaus




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :