Kamis, 25/04/2024 18:45 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin Ingin Hubungan Lebih Baik dengan AS

Hubungan AS-Rusia telah menjadi sandera bagi politik dalam negeri AS dan mengatakan berharap beberapa masalah yang ada akan diselesaikan di bawah pemerintahan baru.

Trump dan Putin berjabat tangan di puncak KTT APEC (Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via Reuters)

Moskow, Jurnas.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengungkapkan harapan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) yang akan datang Joe Biden akan memberikan kesempatan untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara mereka, sebelum menyerang agresi Barat terhadap Rusia.

Berbicara pada konferensi pers akhir tahun maraton tahunannya, Putin memulai dengan nada damai terhadap negara-negara Barat, di mana Rusia telah melihat hubungannya dalam beberapa tahun terakhir mencapai titik terendah sejak akhir Perang Dingin.

Dia mengatakan kepada wartawan bahwa hubungan AS-Rusia telah menjadi sandera bagi politik dalam negeri AS dan mengatakan berharap beberapa masalah yang ada akan diselesaikan di bawah pemerintahan baru.

"Kami yakin presiden terpilih AS akan menyelesaikan masalah karena dia memiliki pengalaman kebijakan dalam dan luar negeri," kata Putin, seperti dilansir dari AFP.

Meski menjadi salah satu pemimpin terakhir negara-negara besar dunia yang memberi selamat kepada presiden terpilih AS, Putin awal pekan ini mengatakan siap untuk bekerja sama dengan Biden.

Tetapi ketegangan meningkat antara Rusia dan Barat dalam beberapa pekan terakhir setelah keracunan kritikus Kremlin Alexei Navalny. Navalny, jatuh sakit parah dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow pada Agustus dan akhirnya dipindahkan dengan pesawat medis ke rumah sakit di Berlin.

Para ahli di beberapa negara Barat menyimpulkan bahwa pemimpin oposisi itu telah diracuni oleh agen saraf era Soviet Novichok - sebuah klaim yang berulang kali dibantah oleh Rusia.

Minggu ini sebuah laporan media bersama mengungkapkan apa yang dikatakannya adalah nama dan foto ahli senjata kimia dari Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia yang telah membuntuti Navalny selama bertahun-tahun.

Ketika topik itu muncul selama konferensi pers hari Kamis, nada suara Putin menjadi tenang.

Dia menyarankan bahwa layanan khusus AS telah membuat laporan tersebut, yang dipimpin oleh situs investigasi Bellingcat dan diterbitkan dengan CNN, Der Spiegel dan outlet Rusia The Insider.

Ia juga mengatakan bahwa Navalny didukung oleh layanan khusus AS.

Sebagai tanggapan atas keracunan tersebut, Uni Eropa telah memberlakukan larangan masuk dan membekukan rekening bank enam orang yang diduga bertanggung jawab, termasuk kepala FSB Alexander Bortnikov.

Sanksi itu adalah yang terbaru dari serangkaian sanksi yang diberlakukan negara-negara Barat terhadap Rusia sejak mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014.

Ketegangan meningkat secara signifikan dua tahun kemudian ketika Rusia dituduh ikut campur dalam pemilihan presiden AS untuk membantu memilih Trump.

Pada Kamis, Putin sekali lagi membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa Baratlah yang ikut campur dalam pemilihan umum di seluruh dunia dan akan mencoba untuk ikut campur dalam pemilihan parlemen Rusia tahun depan.

Kemudian selama konferensi pers, seorang jurnalis Barat bertanya kepada Putin apakah dia bertanggung jawab atas meningkatnya ketegangan atau apakah Rusia hangat dan suka diemong.

"Dibandingkan dengan Anda, ya kami hangat dan suka diemong," jawab Putin, seraya menyebut bahwa Rusia telah membebaskan sejumlah negara dengan membubarkan Uni Soviet pada tahun 1991.

Pemimpin Rusia itu kemudian mengatakan Barat telah melanggar jaminan bahwa NATO tidak akan memperluas ke timur pada tahun-tahun berikutnya. "Siapa yang hangat dan suka diemong dan siapa yang agresif? Bukan kami yang agresif," kata Putin.

Dan jika Rusia tidak bisa digambarkan sebagai "suka diemong", ia menambahkan, maka itu setidaknya bisa digambarkan sebagai "sangat ramah, cenderung untuk melakukan dialog dan mencari solusi kompromi".

Tapi Putin tetap menyimpulkan dengan catatan sipil, mengutip karakter kartun Soviet yang terkenal, Leopold the Cat: "Ayo hidup dalam damai!"

KEYWORD :

Presiden Rusia Vladimir Putin Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :