Jum'at, 19/04/2024 12:27 WIB

Berbahaya, Rokok Tak Semestinya Dikonsumsi Anak-anak

rokok sangat beresiko untuk dikonsumsi anak-anak apalagi untuk usia di bawah umur. Karena memang rokok hanya diperuntukkan untuk orang dewasa.

Illustrasi rokok (foto: Google)

Jakarta, Jurnas.com - Kepala Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo), Muhaimin Moefti meminta kepada seluruh pihak agar bersama-sama berupaya untuk menurunkan angka perokok anak di Indonesia, yang jumlahnya dinilai mulai mengkhawatirkan.

"Dalam menurunkan perokok anak, sangat diperlukan dukungan dan aksi terstruktur. Tidak hanya dari kalangan pemerintah saja, tapi juga dari pelaku industri, masyarakat, sekolah, dan yang paling penting lingkungan keluarga," Moefti dalam konferensi pers Komitmen Tekan Perokok Anak Lewat Aksi Kolaborasi Lintas Platform, Rabu (16/12).

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, perokok aktif di Indonesia sebanyak 141,4 juta orang. Dari 70 juta anak di Indonesia, 37 persen atau 25,9 juta anak diantaranya merokok.

Menurut Moefti, rokok sangat beresiko untuk dikonsumsi anak-anak apalagi untuk usia di bawah umur. Karena memang rokok hanya diperuntukkan untuk orang dewasa.

"Rokok memiliki risiko, maka tidak semestinya rokok ini dikonsumsi oleh anak di bawah umur maupun wanita hamil," ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, Gaprindo ingin mengajak berbagai pihak untuk berkontribusi aktif dan secara bijak membantu mengurangi angka perokok anak di Indonesia.

"Adapun poin yang kami tekankan, pertama rokok adalah produk legal yang diperuntukkan konsumen dewasa dan adalah hak mereka untuk mendapatkan akses yang mudah terhadap rokok," katanya.

Ia menambahkan, Gaprindo sejak 1999 telah menjalankan banyak kegiatan untuk mengkampanyekan bahwa rokok itu bukan untuk anak di bawah umur. Peruntukkannya jelas yaitu orang dewasa di atas 18 tahun.

"Dan hari ini telah dinyatakan dengan jelas tiap kemasan rokok pada saat ini berbagai upaya untuk melakukan pengawasan dan pengendalian dilakukan namun diakui belum efektif. Sebagai pelaku usaha di industri ini kami tidak mau berlepas tangan," ujarnya.

Selain itu, kata Moefti, diperlukan upaya dalam meningkatkan peran serta masyarakat dan keluarga dalam menjalankan fungsi pengawasan atas akses rokok terhadap anak.

"Hal ini dilakukan dengan memberikan dukungan atas peran serta orang tua dan keluarga sebagai lingkungan terdekat yang berpengaruh pada fase perkembangan anak dan remaja. Sehingga mereka memiliki bekal serta informasi yang cukup ketika menerima paparan dari lingkungan sekitar,"tuturnya.

 

 

KEYWORD :

Perokok Anak Ketua Gaprindo Bahaya Rokok




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :