Rabu, 24/04/2024 11:00 WIB

Pemerintah Akan Bangun Rumah Perlindungan Perempuan di Setiap Daerah

Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlundungan Anak (PPPA) akan mendirikan rumah perlindungan perempuan yang menjadi korban kekerasan di kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. 

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmavati

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) akan mendirikan rumah perlindungan perempuan yang menjadi korban kekerasan di kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. 

Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang mengatakan, rumah perlindungan tersebut penting lantaran selama ini perempuan terus menjadi korban kekerasan dan jumlahnya terus bertambah. 

“Selama ini masih banyak perempuan yang jadi korban kekerasan. Tiap kabupaten nanti akan disiapkan 2 para legal dan 2 psikolog, untuk mendampingi perempuan korban kekerasan,” kata Menteri PPPA dalam diskusi bertema `Peran Wanita Dalam Membangun Semangat Kebangsaan` di Media Center Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, (4/12).

Menurut Menteri, kebijakan tersebut merupakan komitmen dan jaminan negara untuk memberikan rasa aman, nyaman dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Serta dalam rangka pemenuhan hak-hak asasi, perlindungan bagi setiap orang dengan prinsip kesetaraan dalam kebhinekaan.

“Dengan begitu sudah sepatutnya peran semua pihak dikedepankan dalam pembangunan bangsa terutama perempuan,” jelasnya.

“Apalagi, sejarah telah membuktikan peran perempuan dalam merebut dan mengisi kemerdekaan tidak dapat dipandang sebelah mata,” tambah Menteri Ayu.

Dikatakan Menteri asal Bali ini, bulan Desember menjadi penting bagi seluruh perempuan di Indonesia, dimana pada 22 Desember nanti akan diperingati hari Ibu sebagai penghormatan bagi perempuan-perempuan Indonesia. 

“Saat ini kita telah memasuki bulan Desember, bulan ini adalah bulan yang sangat penting dalam mengenang perjuangan perempuan di Indonesia. Setiap tanggal 22 Desember, kita merayakan peringatan Hari Ibu. Pemilihan tanggal ini bukannya tidak berdasar, tapi tanggal 22 Desember 1928 dilakukan kongres perempuan Indonesia Pusat pertama di Jogjakarta,” jelasnya.

Perempuan Indonesia menyatukan gagasan, pendapat dan pemikirannya mengenai peran perempuan dalam perjuangan meraih kemerdekaan,” sambungnya.

Buat Menteri Ayu, peran ibu di Indonesia dimaknai sebagai kemajuan perempuan di Indonesia, dan menjalankan peran ibu bangsa. “Peringatan Hari Ibu dimaknai dengan perjuangan perempuan yang tidak hanya memajukan kaumnya saja tetapi juga menjalankan peran sebagai ibu bangsa,” demikian kata Menteri Ayu.

KEYWORD :

Kementerian PPPA I Gusti Ayu Bintang Perempuan Rumah Perlindungan Perempuan Kekerasan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :