Sabtu, 20/04/2024 16:41 WIB

MPR: Perempuan Memegang Peranan Penting Bagi Kemerdekaan Indonesia

MPR RI meminta semua pihak untuk menentang adanya doktrin ajaran Misoginis atau hater of women yang bernuansa kebencian terhadap kaum perempuan.

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat (Foto: pontas.id)

Jakarta, Jurnas.com - MPR RI meminta semua pihak untuk menentang adanya doktrin ajaran Misoginis atau hater of women yang bernuansa kebencian terhadap kaum perempuan.

"Kita tidak boleh menutup mata dengan adanya doktrin ajaran agama misoginis, kebencian terhadap perempuan dan anak. Kita tidak tahu ajaran itu datang dari mana," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat (Rerie) secara virtual dalam diskusi bertema `Peran Wanita Dalam Membangun Semangat Kebangsaan` di Media Center Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, (4/12).

Menurutnya, akar persoalan misoginis bersumber dari dongeng-dongeng atau mitos-mitos klasik yang telah terakumulasi dalam sejarah yang panjang dan bukan bersumber dari ajaran agama yang mutlak.

"Saat ini entah bagaimana ya, tiba-tiba menjadi sangat luar biasa dan kemudian ada kultur yang tidak pernah kita kenal masuk di tempat kita," jelasnya.

Padahal, lanjut Rerie, kemerdekaan Indonesia tak lepas dari peranan perempuan seperti Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, Laksamana Malahayati, Nyi Ageng Serang dan Martha Christina Tiahahu, dan Dewi Sartika.

Mereka adalah pahlawan yang rela mengorbankan harta, jiwa dan raga untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

"Ini sejarah besar perempuan hebat dan luar biasa. Kita tidak bisa pungkiri sesungguhnya perempuan memegang peran penting di Indonesia," ujar Rerie.

Untuk itu, Rerie berharap perempuan masa kini berkesempatan yang sama dengan pria dalam segenap kegiatan pembangunan di segala bidang kehidupan.

"Mari sama sama mengawal kedaulatan rakyat. Bukan sekedar wacana, tapi bisa menjadi gerakan konkrit," tukas politikus Nasdem ini. 

KEYWORD :

MPR Perempuan Lestari Moerdijat Kemerdekaan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :