Sabtu, 27/04/2024 06:14 WIB

Fasilitator Pendidikan HNSI-Kemendikbud Patuhi Protokol Kesehatan

HNSI dan Kemendikbud dalam program pendampingan pendidikan di masa pandemi, di Mukomuko Bengkulu

Mukomuko, Jurnas.com - Setelah kunjungan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Mukomuko, 10 Orang Fasilitator Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) melaksankan Rapid Test di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kab. Mukomuko, Senin (30/11/2020).

Rapid test dilakukan untuk memastikan seluruh faslitator HNSI aman dari covid-19. Kegiatan ini juga selalu mengikuti protokol kesehatan pandemi dengan 3 M, yakni menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan.

Ketua Bidang Diklat dan Penyuluhan DPP HNSI, Dr. Nyoman Suyasa mengatakan, untuk mematuhi protokol kesehatan dimasa pandemi covid-19 seluruh fasilitator HNSI wajib mengikuti Rapid Test sebelum terjun ke SD sasaran melaksanakan Program Kejar Mutu Pendidikan Sekolah Dasar.

"Nantinya, jika ada fasilitator kami yang reaktif, maka tidak diperkenankan turun ke lapangan. Hal ini sebagai komitmen bersama bahwa kesehatan dan keselamatan para peserta didik, guru dan orang tua menjadi prioritas,” terang Suyasa.

Ia berharap, 10 Fasilitator yang telah ditunjuk DPP HNSI untuk progam pendampingan kejar mutu sekolah dasar, dalam keadaan aman dari covid-19.

“Tentu saja, harapan saya pribadi, seluruh tim fasilitator sehat dan terus mematuhi protokol kesehatan agar dapat melaksanakan tugas-tugas yang telah diberikan,” jelasnya.

Setelah menjalani Rapid Test, semua fasilitator HNSI berangkat menuju Sekolah Dasar Negeri 01 Kabupaten Mukomuko untuk melaksanakan kegiatan bimbingan teknis.

Pembekalan materi mencakup pendampingan psikososial dan penguatan implementasi modul pembelajaran yang dipaparkan oleh Ketua Bidang Diklat dan Penyuluhan DPP HNSI, Dr. Nyoman Suyasa, dibantu oleh team leader teknis dan dua tenaga ahli HNSI.

Sasaran Kejar Mutu Pendidikan Sekolah Dasar. Adapun kriteria sekolah sasaran Program Kejar Mutu Pendidikan SD ini, harus memuat kriteria berikut:

1. Berada di Wilayah 3T dan Non 3T;

2. Tidak mendapatkan jaringan internet;

3. Belajar dengan metode luar jaringan (luring);

dan 4. Berada di wilayah Zona Hijau.

Dengan kriteria tersebut, maka terdapat sekolah-sekolah yang berpotensi mengalami hambatan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar karena keterbatasan sumber daya dan sarana prasarana.

Namun, dengan keterbatasan situasi akibat pandemi covid-19, tidak semua sekolah dapat dijadikan sasaran program. Dalam hal ini tentu sudah dipilih beberapa SD sasaran di wilayah Kabupaten yang memuat kriteria di atas.

Maka, di Kabupaten Mukomuko hanya dipilih 2 wilayah kecamatan, antara lain sekolah sasaran di Kecamatan Teramang Jaya meliputi, SDN 01, 09 dan 11 Teramang Jaya, sementara itu untuk di Kecamatan Air Dikit meliputi, SDN 03 dan 04 Air Dikit.

Sekolah yang telah dipilih ini nantinya akan mendapatkan penguatan implementasi modul pembelajaran untuk siswa, guru maupun orangtua.

Selain itu, pendampingan psikososial juga akan diberikan kepada siswa dan orangtua dengan tujuan untuk mengurangi dampak negatif selama proses belajar dari rumah (BDR).

Sehingga sasaran program kejar mutu sekolah dasar yang meliputi, siswa, guru dan orangtua dalam situasi pandemi seperti saat ini memang perlu mendampatkan pendampingan.

KEYWORD :

Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Pendidikan Pandemi Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :