Jum'at, 26/04/2024 02:30 WIB

Wamendag Jerry: Bisnis Tetap Bisa Tumbuh pada Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 menurutnya memberikan jalan bagi review efisiensi dan kreatifitas dalam berusaha.

Ilustrasi bisnis dan industri (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menilai pandemi Covid-19 memberikan kesempatan bagus bagi pembaharuan bisnis. Pandemi Covid-19 menurutnya memberikan jalan bagi review efisiensi dan kreatifitas dalam berusaha.

Ada beberapa hal yang dikupas oleh Wamendag berkaitan dengan perdagangan dan bisnis pada masa pandemi ini yaitu munculnya penggunaan teknologi digital secara massif, penataan interaksi sosial yang aman bagi kesehatan dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Selain itu pandemi menurutnya juga menguji fleksibilitas dan reliabilitas sebuah bisnis.

"Pada intinya, ini seperti sebuah review besar terhadap fleksibilitas dan reliabilitas sebuah bisnis, baik dalam konteks mikro maupun makro. Kita di-review secara mendasar melalui wabah ini agar kita bis merancang konsep bisnis yang bisa berjalan di konteks apapun," kata Jerry dalam webinar `Memetakan Peluang Bisnis di masa Pandemi Covid19` yang diselenggarakan STIE Bisnis Indonesia.

Karena itu menurut Jerry, kreatifitas menjadi kunci. Ia menyebut bahwa teknologi digitasl memberikan jalan lebar bagi munculnya kreatifitas-kreatifitas dalam berbisnis, baik untuk memperbaharui bisnis lama maupun menggarap potensi bisnis baru.

Jerry mengatakan bahwa Kemendag juga melakukan review, terutama mengenai potensi ekpor baru yang selama ini belum digarap secara optimal yaitu ekspor produk digital dan produk berbasis teknologi.

"Korea Selatan bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari ekspor game online. Indonesia juga punya developer-developer yang kreatif dan luar biasa. Inilah salah satu yang menjadi garapan Kemendag untuk didorong pengembangannya," tambah Wamendag yang dekat dengan milennial itu.

Jerry menambahkan bahwa pandemi memberikan kesempatan bagi evaluasi terhadap efisiensi bisnis. Selama ini Indonesia belum mencapai efisiensi bisnis yang optimal. Padahal efisiensi adalah bagian atau elemen terwujudnya daya saing yang kuat.

Efisiensi ini juga yang menurutnya menjadi visi Presiden Joko Widodo. Pembangunan infrastruktur adalah salah satu upaya agar sistem logistik Indoensia berjalan efisien. Demikian juga dengan penggunaan teknologi dan transformasi sistem ekonomi.

"Pada intinya, ada sistem besar yang terus diupayakan perubahannya dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pandemi ini justru menjadi salah satu katalisator bagi bisnis dan sistem ekonomi yang efisien tersebut," ujar Wamendag.

Oleh karena itu, Jerry menyebut bahwa pandemi harus dimaknai positif dan dijalani dengan optimis. Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang relatif bisa melakukan mitigasi ekonomi dalam masa pandemi.

Jerry menyebut bahwa neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus yang cukup baik. Hingga November ini surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai lebih dari USD$17 miliar. Indonesia juga diprediksi akan bangkit dengan cepat dibandingkan dengan negara lain.

Fokus perdagangan luar negeri Indonesia saat ini adalah memaksimalkan potensi ekspor di pasar tradisional sekaligus mengembangkan pasar baru. Menurut Wamendag, dalam rangka itu perjanjian perdagangan baik bilateral maupun multilateral sangat penting.

Penyelesaian RCEP yang baru ditandatangani disebut berpotensi meningkatkan ekspor Indonesia hingga 11 persen. Sementara fasilitas GSP oleh Pemerintah Amerika Serikat selama ini memberikan manfaat perdagangan hingga USD$2,2 miliar.

"Pasca pandemi kita akan makin aktif untuk menyelesaikan perundingan perdagangan. Saya melihat potensi besar di Turki, Iran, Tunisia dan negara-negara lain yang menunggu produk Indonesia. Ini yang akan pemerintah maksimalkan. Semua itu tentu harus didukung dan dimanfaatkan oleh pengusaha-pengusaha yang kreatif dan efisien," tutup Wamendag.

KEYWORD :

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga Wamendag Bisnis dan Industri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :