Jum'at, 26/04/2024 01:51 WIB

Menristek Tinjau Kesiapan Mobil Listrik PT MAB

Bambang PS Brodjonegoro meninjau kesiapan mobil listrik berbasis baterai, yang dikembangkan oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAB).

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Inovasi Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro menjajal bus listrik buatan PT MAB (Foto: Muti/Jurnas.com)

Kudus, Jurnas.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang PS Brodjonegoro meninjau kesiapan mobil listrik berbasis baterai, yang dikembangkan oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAB).

Dalam kunjungannya ke PT Karoseri Anak Bangsa pada Kamis (26/11), Menristek/BRIN optimistis ke depan kendaraan listrik Indonesia akan menjadi komoditas pasar global.

"Kita jangan coba-coba ikut pemain lama, tapi harus menekankan posisi kita di mana. Kita (diibaratkan) masuk lapangan, langsung pilih teritorial. Ini teritori saya. Teritori apa? Kendaraan listrik, yang desainnya, manufacturing nya, dan integratornya semuanya dilakukan di Indonesia," kata Menteri Bambang.

Memang untuk menjadi produsen kendaraan listrik bukan perjalanan yang mudah menurut Menristek. Tidak hanya membutuhkan konsistensi, namun juga komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak.

Dengan begitu, lanjut Bambang, Indonesia bukan tidak mungkin kelak juga menjadi negara penghasil baterai kendaraan listrik, mengingat melimpahnya nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai.

"Komponen baterai yang penting itu nikel. Dan indonesia salah satu produsen nikel terbesar di dunia. Jangan hanya puas ekspor feronikel atau nikel yang baru diolah sedikit," ujar dia.

Kunjungan Menristek yang didampingi oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga diisi dengan penandatanganan MoU antara PT MAB dengan BPPT, serta UNS dan ITS. Menteri Bambang menyebut kolaborasi riple helix ini bertujuan meningkatkan daya saing industri kendaraan listrik nasional di pasar global.

"Tentu ini bagus sekali. Kendaraan listrik perlu dikembangkan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang bersifat terbatas dan secara perlahan dapat berpotensi merusak lingkungan," tutur Menteri Bambang.

"Oleh karena itu, saya mendukung upaya berbagai pihak baik PT MAB, BPPT, UNS, maupun ITS yang bersama-sama menciptakan inovasi transportasi ramah lingkungan berkualitas melalui pengaplikasian baterai listrik yang termasuk Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Harapannya, dengan sinergi triple helix yang solid, inovasi Indonesia dapat bersaing secara global," imbuh dia.

Sebagaimana diketahui, baterai untuk kendaraan listrik menjadi salah satu program Prioritas Riset Nasional 2020-2024 yang berada di bawah Kemristek/BRIN.

Regulasi terkait juga diterbitkan oleh pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 yang membahas tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk mendukung penurunan emisi gas rumah kaca.

KEYWORD :

Mobil Listrik Menristek Bambang Brodjonegoro PT MAB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :