Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Marwan Dasopang
Jakarta, Jurnas.com - kalangan dewan meminta Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo bersikap tegas terkait penyemprotan disinfektan di kediaman Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang di Jakarta, Selasa (24/11).
"Sebagai Gugus Tugas atas Satgas sekarang ini ya Pak Doni mestinya merekomendasikan dengan sikap tegas saja," katanya.
Ketua DPP PKB ini menjelaskan, kejadian polisi yang dihalangi masuk ke kawasan rumah Habib Rizieq sebagai bentuk kekalahan aparat penegak hukum. Apalagi, kegiatan menyemprot disinfektan bertujuan untuk kebaikan semua pihak.
"Itu tetap saja petanda kalau aparat itu kalah. Nggak boleh dong kalah. Ya ditegakkan aja. Kan sudah disepakati, kalau ada pemerintah, pemerintah itu, dan ini untuk kebaikan, bukan menangkap. Jadi harus ditegakkan," kata Marwan.
Dia juga menyoroti sikap Satgas Covid-19 yang pernah membagikan masker saat Habib Rizieq sedang menggelar acara Maulid Nabi dan pernikahan anaknya.
"Jangan malah membagi-bagi masker. Jadikan pemaknaannya berbeda menangkapnya, diadakan maulid, diadakan resepsi pernikahan itu dibagi-bagi masker, itu seolah-olah memperbolehkan asal pake masker. Padahal itu sudah ribuan manusia, nggak boleh kerumunan itu,” tegas Marwan.
Marwan akan mempertanyakan hal itu langsung kepada Doni saat rapat dengan Komisi VIII DPR. Termasuk soal alasan Satgas Covid-19 tidak bersikap saat ada pihak yang menghalangi tugas aparat yang ingin menyemprotkan disinfektan di gang rumah Habib Rizieq.
"Tentu kita belum pernah rapat dengan Pak Doni. Tapi kalau rapat nanti kalau kita pertanyakan, kenapa Pak Doni kirim masker. Oh iya tentu nanti akan kita tanyakan kenapa sebagai Satgas atau gugas tidak bersikap (saat aparat penyemprot disinfektan dihalangi masuk)," tandasnya.
KEYWORD :DPR PKB Marwan Dasopang Satgas Covid-19 Doni Monardo
