Rabu, 24/04/2024 13:45 WIB

WHO Ingatkan Gelombang Ketiga COVID-19 di Eropa Awal Tahun

Jerman dan Prancis pada hari Sabtu mengalami peningkatan kasus sebanyak 33.000, Swiss dan Austria memiliki ribuan kasus setiap hari, sementara Turki melaporkan rekor 5.532 infeksi baru.

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (Foto: Reuters)

Zurich, Jurnas.com -  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan potensi terjadinya gelombang ketiga pandemi virus corona baru (COVID-19) yang ketiga di Eropa pada awal 2021, karena gagal mencegah gelombang kedua infeksi virus tersebut.

"Mereka ketinggalan membangun infrastruktur yang diperlukan selama bulan-bulan musim panas, setelah mereka mengendalikan gelombang pertama," kata Utusan khusus COVID-19 Organisasi WHO, David Nabarro dalam wawancara dengan surat kabar Swiss.

"Sekarang kita punya gelombang kedua. Jika mereka tidak membangun infrastruktur yang diperlukan, kita akan punya gelombang ketiga awal tahun depan," kata Nabarro, seorang warga Inggris yang berkampanye gagal menjadi direktur jenderal WHO pada 2017.

Sebelumnya, Eropa memang sempat mengalami penurunan tingkat infeksi harian, namun sekarang, kasusnya melonjak lagi. Jerman dan Prancis pada hari Sabtu mengalami peningkatan kasus sebanyak 33.000, Swiss dan Austria memiliki ribuan kasus setiap hari, sementara Turki melaporkan rekor 5.532 infeksi baru.

Nabarro memilih langkah Swiss untuk mengizinkan bermain ski karena negara Alpen lainnya seperti Austria telah menutup resor. Nabarro mengatakan Swiss bisa mencapai tingkat penyakit dan kematian yang sangat tinggi.

"Begitu tingkat infeksi turun, dan mereka akan turun, maka kita bisa bebas seperti yang kita inginkan. Tapi sekarang? Haruskah resor ski dibuka? Dalam kondisi apa?" tanyanya.

Nabarro memuji tanggapan negara-negara Asia, seperti Korea Selatan, di mana penulara virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China itu sekarang relatif rendah.

"Orang-orang terlibat penuh, mereka mengambil perilaku yang mempersulit virus. Mereka menjaga jarak, memakai masker, mengisolasi saat sakit , cuci tangan dan permukaan. Mereka melindungi kelompok yang paling terancam," ujarnya.

Nabarro juga mengatakan Asia tidak melonggarkan pembatasan terlalu dini. "Anda harus menunggu sampai jumlah kasus berkurang dan tetap rendah. Reaksi Eropa tidak lengkap," ujarnya. (Reuters)

KEYWORD :

Gelombang Ketiga COVID-19 Uni Eropa Badan Kesehatan Dunia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :