Jum'at, 26/04/2024 04:15 WIB

Kanada Permudah Pemuda Hong Kong Bekerja

Penduduk Hong Kong yang sudah berada di Kanada yang memenuhi kriteria tertentu, termasuk setidaknya satu tahun pengalaman kerja di negara itu, juga akan dapat mengajukan izin tinggal permanen mulai tahun depan.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau (Foto: Financial Tribune)

Ottawa, Jurnas.com - Kanada mengumumkan program baru yang akan mempermudah penduduk muda Hong Kong untuk bekerja, belajar, dan tinggal di negara itu, sebuah langkah yang kemungkinan besar akan semakin membebani hubungan antara Ottawa dan Beijing.

Dalam konferensi pers pada Kamis (12/11), Menteri Imigrasi Kanada, Marco Mendicino mengatakan, penduduk Hong Kong yang menyelesaikan pendidikan pasca sekolah menengah dalam lima tahun terakhir akan dapat mengajukan izin kerja terbuka di Kanada.

Ia menambahkan, penduduk Hong Kong yang sudah berada di Kanada yang memenuhi kriteria tertentu, termasuk setidaknya satu tahun pengalaman kerja di negara itu, juga akan dapat mengajukan izin tinggal permanen mulai tahun depan.

"Karena kehidupan sehari-hari warga Hong Kong terus berlanjut di bawah awan ketidakpastian, kami memiliki kesempatan unik untuk menarik harapan dan aspirasi mereka yang mungkin akan mengarahkan pandangan mereka ke luar negeri dan melihat Kanada sebagai tempat tinggal, bekerja dan menetap seperti generasi sebelumnya," kata Mendicino kepada kepada awak media.

Mendicino mengkritik China minggu ini setelah empat legislator pro-demokrasi didiskualifikasi dari legislatif Hong Kong.

Pencopotan mereka dilakukan setelah parlemen China mengadopsi resolusi yang memungkinkan pemerintah kota mengusir legislator mendukung kemerdekaan Hong Kong, berkolusi dengan pasukan asing atau mengancam keamanan nasional, tanpa harus melalui pengadilan.

Sebuah gerakan pro-demokrasi di Hong Kong telah diserang terus menerus sejak Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang luas tahun ini.

China membela pencopotan legislator tersebut. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan tidak ada negara yang akan menutup mata terhadap tindakan pengkhianatan negara oleh pejabat publik.

"Tindakan seperti ini menunjukkan pengabaian yang jelas terhadap hukum dasar dan memiliki efek konsekuensial dari mengikis hak asasi manusia di Hong Kong. Dalam persidangan kali ini, Kanada akan berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Hong Kong," kata Mendicino.

Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Kanada, Francois-Philippe Champagne juga mengecam China atas keputusannya, mengatakan bahwa Kanada sangat kecewa karena China telah memilih untuk melanggar kewajiban internasionalnya.

Komentar itu muncul di tengah hubungan yang tegang antara Kanada dan China.

Hubungan kedua negara telah diuji sejak Desember 2018, ketika pihak berwenang Kanada menangkap Meng Wanzhou, seorang eksekutif raksasa telekomunikasi China Huawei, atas permintaan ekstradisi oleh Amerika Serikat (AS).

Dua warga Kanada,  mantan diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor ditangkap di China tak lama setelah penangkapan Meng dan dituduh sebagai mata-mata.

China berulang kali menuduh Kanada mencampuri urusan dalam negerinya setelah pejabat Kanada mengkritik catatan hak asasi manusia Beijing di Hong Kong, serta perlakuannya terhadap minoritas Muslim Uighur.

Bulan lalu, juru bicara pemerintah China menolak laporan komite parlemen Kanada yang menuduh Beijing melakukan genosida terhadap Uighur. "Ini adalah campur tangan terang-terangan dalam urusan dalam negeri China dan mencerminkan ketidaktahuan dan prasangka individu Kanada itu," kata Zhao Lijian. (Aljazeera)

KEYWORD :

Anak Muda Hong Kong China Kanada




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :