Jum'at, 26/04/2024 18:28 WIB

Waspada, Hipertensi Dapat Menyebabkan Ini Pada Jantung

Hipertensi sering disebut sebagai pembunuh senyap atau “silent killer”.

Ilustrasi Jantung

Jakarta, Jurnas.com –  Banyak orang tidak mengetahui bahwa dirinya telah menderita tekanan darah tinggi karena seringkali tidak adanya gejala. Oleh karenanya hipertensi sering disebut sebagai pembunuh senyap atau “silent killer”.

Dokter spesialis jantung pembuluh darah RS Jantung Harapan Kita, BRM Ario Soeryo Kuncoro mengatakan, gagal jantung merupakan kondisi kronis dan progresif jangka panjang yang cenderung memburuk secara bertahap yang disebabkan oleh hipertensi.

Hipertensi menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mengakibatkan beban kerja jantung bertambah berat. Penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah yang disebabkan oleh hipertensi tersebut akan menyebabkan dinding ruang pompa jantung menebal (left ventricular hypertrophy) dan dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko gagal jantung.

Untuk memompa darah melawan tekanan yang lebih tinggi di pembuluh, jantung harus bekerja lebih keras sehingga terjadi penyempitan arteri sehingga darah lebih sulit mengalir dengan lancar ke seluruh tubuh.

“Dengan demikian, hipertensi membuat kerja jantung menjadi berlebihan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen dannutrisi, namun kondisi jantung menjadi lebih sulit bekerja sehingga pada akhirnya jatuh ke kondisi gagal jantung,” jelas dia dalam siaran pers, Kamis.

Seseorang dikatakan menderita hipertensi apabila memiliki tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik diatas 90 mmHg.

Hipertensi dapat dikelola dengan baik agar mencapai tekanan darah yang sesuai target yaitu dengan mengatur pola hidup dengan membatasi konsumsi garam, perubahan pola makan, penurunan berat badan dan menjaga berat badan ideal.

Bukan hanya itu, tetapi juga harus berolahraga secara teratur, berhenti merokok, kepatuhan dalam menjalani pengobatan, pengukuran tekanan darah secara benar dan berkala.

Pasien jantung harus mengelola hipertensinya dengan baik agar tidak terjadi gagal jantung dan kematian. Sesuai dengan konsensus penatalaksanaan hipertensi, Dokter akan merekomendasikan pemakaian obat pengendali darah tinggi secara kombinasi sejak awal pengobatan untuk mencapai tekanan darah sesuai target.

Divisi Pharmaceuticals Bayer Indonesia, Dr. Gunawan Purdianto, mengatakan, pasien adalah prioritas utama dan perusahaannya terus berinovatif untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup pasien.

“Penggunaan teknologi Osmotic-controlled release oral delivery system (OROS) pada obat anti hipertensi kami, Nifedipine OROS. Teknologi OROS memungkinkan obat Nifedipine bertahan di dalam tubuh selama 24 jam dan menjaga tekanan darah tetap normal sepanjang hari,” terang Gunawan.

Inovasi ini menghasilkan profil keamanan obat yang lebih baik, konsentrasi obat yang lebih stabil dan berkurangnya frekuensi pemberian dosis.

KEYWORD :

Hipertensi Jantung Kesehatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :