Sabtu, 27/04/2024 00:33 WIB

Presiden Dorong Inovasi Tak Cuma Mentok di Prototype

Dengan kolaborasi tersebut, maka karya para inovator tidak akan berhenti sebatas prototype, namun berlanjut ke produksi massal dan investasi komersial.

Presiden RI Joko Widodo (Foto : Jurnas/Sekpres).

Jakarta, Jurnas.com - Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kolaborasi antar stakeholder dalam rangka hilirisasi inovasi. Dengan kolaborasi tersebut, maka karya para inovator tidak akan berhenti sebatas prototype, namun berlanjut ke produksi massal dan investasi komersial.

Inovasi, lanjut Jokowi, bukan hanya untuk mengatasi masalah-masalah dalam masyarakat, tapi akan mampu memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional termasuk penciptaan lapangan kerja baru.

"Indonesia membutuhkan lebih banyak lagi inovator di berbagai sektor yang sangat dibutuhkan masyarakat, seperti pangan, energi, kesehatan, termasuk inovasi dalam manajemen model bisnis dan digitalpreneurs. Karena itu, saya mengajak para inovator memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa dan negara, berkontribusi bagi kemanusiaan dan kehidupan yang lebih baik," ujar Jokowi saat membuka Inovasi Indonesia Expo (I2E) pada Selasa (10/11) secara daring.

Presiden menyambut gembira dan menyampaikan penghargaan atas diselenggarakannya I2E 2020. I2E menjadi contoh adanya ekosistem yg kondusif bagi penelitian dengan bukti lahirnya karya-karya inovatif anak bangsa, terutama saat menghadapi pandemi Covid-19 telah muncul inovasi di berbagai bidang, seperti pengembangan Vaksin Merah Putih dan pendeteksi virus melalui embusan nafas Gnose.

"Semua ini membuktikan bahwa kita memiliki banyak talenta-talenta hebat yang siap berkarya untuk kemandirian dan keunggulan bangsa. Inovasi tidak muncul begitu saja, inovasi membutuhkan ekosistem yang kondusif. Expo ini adalah salah satu contoh dari ekosistem tersebut. Kita harus terus memfasilitasi kerja sama antar stakeholders, memperkuat multiple helix, memperkuat kolaborasi antara para inovator dengan industri, dengan pemerintah dan juga masyarakat," sambung dia.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, penyelenggaraan kali ini hadir dalam format Virtual Exhibition diadakan 10-13 November 2020 dilanjutkan pameran statis dimulai tanggal 14 November-10 Desember 2020.

Diketahui, I2E tahun ini mengusung tema `Inovasi Indonesia sebagai Solusi`, sebagai penutup rangkaian acara peringatan Seperempat Abad Kebangkitan Teknologi Nasional.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) menjelaskan pameran ini sendiri merupakan penanda integrasi komunitas litbangjirap yang lebih erat di Indonesia.

"Ini tercermin dengan menyatunya berbagai kegiatan dari berbagai pelaku riset dan Inovasi Indonesia dalam expo ini, di antaranya Artificial Intelligence Summit 2020; Nuklir EXPO 2020; Indonesian Science EXPO 2020," jelas Menristek/Kepala BRIN.

Selain menampilkan berbagai hasil litabngjirap, expo juga dimeriahkan dengan seminar, diskusi, workshop virtual dalam berbagai topik penelitian dan aplikasi, pertemuan dan bincang bersama peneliti dan inovator Indonesia, kunjungan melalui virtual tour ke laboratorium dan fasilitas penelitian terbaru, klinik/konsultasi virtual, lomba kreativitas dan inovasi masyarakat, serta acara menarik lainnya.

Inovasi Indonesia Expo (I2E) 2020 yang sebelumnya bernama RITECH EXPO merupakan pameran tahunan yang menampilkan berbagai hasil riset dan inovasi unggulan karya anak bangsa.

"Semua kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengarusutamakan litbangjirap dalam kehidupan berbangsa kita untuk meningkatkan kemandirian bangsa. Litbangjirap akan meningkatkan jumlah dan kualitas produk inovatif dalam negeri. Kita harus membeli dan bangga pada produk Indonesia, produk riset inovasi anak bangsa," tutup Menteri Bambang.

KEYWORD :

Hilirisasi Inovasi Jokowi Joko Widodo Menristek




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :