Waketum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah mengajak semua elemen bangsa untuk melakukan rekonsiliasi dan bersatu menghadapi krisis besar yang tengah melanda.
Fahri mengatakan, seharusnya para pejabat dan pemimpin negara bersikap lebih dewasa dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada dan mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu.
"Marilah kita pikirkan rekonsiliasi besar setelah konflik aliran yang melelahkan. Kita belajar dari Amerika Serikat ngga usah malu, presiden terpilih Joe Biden memakai Tagline "Time to Heal" ini waktu untuk mengobati luka hati yang tak jelas. Ayolah kita bisa bersatu," kata Fahri, melalui pesan singkatnya, Selasa (10/11).
Untuk itu, Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu mengingatkan, pemerintahan Presiden Jokowi untuk belajar dari presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden. Dimana, dalam sebuah pidato kemenangannya, Joe Biden mengambil tagline `Time to Heal`. Meskipun yang dihadapi Indonesia saat ini berbeda.
"Pemimpin negara harus dewasa. Kita tidak akan bisa terus menerus mempertahankan sisa-sisa dengki padahal kita sedang mencari alasan untuk bersatu. Pemimpin harus ada kerelaan untuk menelan malu akibat kecerobohan masa lalu," katanya.
"Dari Sumbawa saya lihat bangsa Amerika sedikit tertolong oleh terpilihnya pasangan yang matang, presiden terpilih Joe Biden memulai dengan kalimat-kalimat rekonsiliasi. Semoga bangsa kita bisa ambil pelajaran bahwa hari-hari ini kita perlu persatuan," kata Fahri.
Lantas, Fahri menyoroti permasalahan yang di alami Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab yang disambut kedatangannya oleh sejumlah elemen masyarakat.
"Perpisahannya mengharukan dan pertemuannya dinantikan. Mengapa pemimpin negara tidak ikut pada perasaan sukacita bangsa? Apa yang menghalanginya mengucapkan ‘selamat datang kembali ke tanah air’,” kata Fahri.
Partai Gelora Fahri Hamzah Rekonsoliasi Amerika Serikat
