Jum'at, 19/04/2024 11:09 WIB

Sentil Tukang Demo, Megawati: Pemuda Milenial Apa Sumbangsih Kalian untuk Negeri

Saya tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi.

Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan

Jakarta, Jurnas.com - Aksi demonstrasi yang banyak diikuti generasi muda akhir-akhir ini mendapat sorotan khusus dari Megawati Soekarnoputri, bertepatan dengan refleksi peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92, pada 28 Oktober 2020.

Awalnya Megawati bertanya, apa sumbangsih generasi milenial yang katanya jago dalam hal tekhnologi digital. Bisa membuat ramai jagat maya dengan istilah viral.

"Saya tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa viral tanpa bertatap langsung. Apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini?" kata Megawati dalam acara peresmian kantor DPP PDIP secara virtual, Rabu (28/10).

Megawati mengaku prihatin, demonstrasi kerap kali berujung bentrokan bahkan anarkisme berupa perusakan fasilitas publik. Salah satunya halte busway transjakarta yang dibakar dalam aksi demo tolak Undang-Undang Omnibus Law kluster Cipta Kerja.

"Masya Allah, susah-susah bikin halte-halte Transjakarta, enak aja dibakar, emangnya duit lo? Ditangkap tak mau, gimana ya. Aku sih pikir lucu banget nih Republik Indonesia sekarang," tambahnya.

Presiden ke-5 RI sempat bertanya kepada Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, bahwa satu halte busway bisa menghabiskan biaya Rp3 miliar.

"Kalau ibu-ibu, patokannya harga emas gitu. Mana mungkin lagi sekarang kalau mau dibenerin itu Rp 3 Miliar cukup? Coba bayangkan. Itu rakyat siapa ya? Itu yang namanya anak-anak muda, saya ngomong gini itu dalam Sumpah Pemuda loh," katanya.

Ia juga menyinggung masih adanya isu-isu tak benar yang sengaja diviralkan. Dia mencontohkan tuduhan bahwa dirinya, PDIP, hingga Presiden Joko Widodo adalah PKI (Partai Komunis Indonesia, red). 

Dibeberkan oleh Megawati, ayahnya Bung Karno adalah pendiri republik. Sama dengan sang ayah, ibunya Megawati, Fatmawati, juga pahlawan nasional. Megawati sendiri tiga periode menjadi anggota DPR, pernah menjadi presiden dan wakil presiden.

Megawati juga menerima berbagai penghargaan, termasuk gelar doktor kehormatan dari berbagai kampus dalam negeri maupun luar negeri.Tak mungkin dirinya bisa mencapai itu semua bila dirinya adalah anggota PKI.

"Saya ini dulu anggota DPR, 3 periode jaman Orde Baru (seleksi dan screening ketat anti-PKI). Kemudian saya wakil presiden, dan menjadi Presiden. Dipilih waktu itu melalui MPR. Tidak main-main. Bagaimana mungkin PKI. Bapak saya dan ibu saya adalah pahlawan nasional. Apalagi," tegas Megawati menyanggah tuduhan PKI.

Lama-lama Megawati mengaku  kesal. "Saya nanya acara ini bisa viral apa tidak? Viral oke. Saya yang ngomong ini, nanti kalian lihat kalau saya di bully, lawan," tuntas Megawati.

KEYWORD :

Milenial Megawati Soekarnoputri Sumpah Pemuda Omnibus Law




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :