Kamis, 25/04/2024 03:12 WIB

China Lakukan Tes Massal COVID-19 di Xinjiang

Kashgar, dekat perbatasan negara dengan Pakistan, Afghanistan, Tajikistan dan Kyrgyzstan adalah jantung budaya etnis Uighur dan Muslim Turki lainnya, banyak dari mereka mengeluhkan penindasan politik dan agama yang telah berlangsung lama, yang dibantah pemerintah China.

Ilustrasi warga China (foto: Independent)

Beijing, Jurnas.com - Pejabat China kembali bergegas meredam wabah virus corona baru (COVID-19) di wilayah paling barat ChinaXinjiang setelah 137 infeksi baru ditemukan.

Dilansir dari CNA, pengujian massal dimulai pada Sabtu (24/10) malam, yang mencakup 4,75 juta penduduk di dan sekitar Kashgar, provinsi Xinjiang, setelah seorang pekerja pabrik garmen berusia 17 tahun dinyatakan positif terkena virus.

China, tempat COVID-19 pertama kali muncul akhir tahun lalu sebagian besar telah mengendalikan transmisi domestik melalui penguncian, pembatasan perjalanan, dan pengujian, tetapi wabah regional sporadis telah muncul.

Beijing telah memuji kemampuan pengujiannya yang cepat, dengan Partai Komunis yang ingin memproyeksikan citra kemenangan atas virus tersebut karena sebagian besar dunia berjuang dengan penguncian dan wabah massal.

Komisi Kesehatan Xinjiang dalam jumpa pers pada Minggu (25/10), kasus baru, yang semuanya tanpa gejala dikaitkan dengan sebuah pabrik di daerah Shufu tempat gadis itu dan orangtuanya bekerja.

Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional Beijing sudah mengimim sebuah tim khusus untuk menyelidiki sumber wabah dan membantu langkah-langkah pencegahan.

Hingga Minggu (25/10) sore, lebih dari 2,8 juta sampel telah dikumpulkan di daerah itu dan sisanya akan selesai dalam dua hari, kata pemerintah kota dalam sebuah pernyataan.

Kashgar, dekat perbatasan negara dengan Pakistan, Afghanistan, Tajikistan dan Kyrgyzstan adalah jantung budaya etnis Uighur dan Muslim Turki lainnya, banyak dari mereka mengeluhkan penindasan politik dan agama yang telah berlangsung lama, yang dibantah pemerintah China.

Semua sekolah di Kashgar telah ditutup hingga 30 Oktober dan siapa pun yang meninggalkan kota harus menunjukkan tes asam nukleat negatif, kata pemerintah kota.

CCTV penyiar negara menunjukkan rekaman ratusan orang antre untuk melakukan tes asam nukleat di luar rumah sakit dan pusat pengujian seluler yang didirikan di seluruh kota.

Urumqi, ibu kota Xinjiang, diisolasi ketat selama berminggu-minggu setelah lebih dari 900 kasus dilaporkan pada pertengahan Juli.

Setelah 13 kasus terdeteksi awal bulan ini di kota pelabuhan timur Qingdao, para pejabat menguji hampir 11 juta penduduk dalam seminggu.

KEYWORD :

China Xinjiang Tes Virus COVID-19 Kasus Tanpa Gejala




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :