Sabtu, 20/04/2024 21:07 WIB

Kemnaker Latih Calon Pekerja Migran Dengan Bahasa Jepang

Dirjen Binalattas Kemnaker, Budi Hartawan, saat membuka Pelatihan Daring (Online) Bahasa Jepang Skema IJEPA bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) secara virtual di Kantor Kemnaker, Jakarta, hari Rabu (21/10).

Jakarta, Jurnas.com – Kementerian Ketenagakerjaan mulai menggelar pelatihan Bahasa Jepang bagi calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang akan bekerja ke Jepang melalui skema IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement). Sembari menunggu penempatan dibuka, pelatihan ini bertujuan untuk membekali keterampilan bahasa dan instrumen perlindungan bagi CPMI.

“Pelatihan Bahasa Jepang yang diselenggarakan ini merupakan upaya kita, selain untuk meningkatkan kompetensi, juga merupakan upaya memberikan instrumen perlindungan. Hal ini sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017,” kata Dirjen Binalattas Kemnaker, Budi Hartawan, saat membuka Pelatihan Daring (Online) Bahasa Jepang Skema IJEPA bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) secara virtual di Kantor Kemnaker, Jakarta, hari Rabu (21/10).

Pelatihan Bahasa Jepang tahun ini merupakan pembekalan keterampilan bahasa bagi CPMI ke-Jepang yang ke-13 kalinya sejak pertama kali dimulai pada tahun 2008.

Pelatihan dilaksanakan secara daring (online) dan diikuti 321 peserta (25 kandidat Nurse dan 296 kandidat Careworker). Selain itu, terdapat 3 orang kandidat yang telah memiliki sertifikasi JLPT level N2, N3, dan N4, sehingga tidak perlu mengikuti pelatihan.

“Kami harapkan pelatihan dengan metode daring dilaksanakan tanpa menghilangkan substansi dan pencapaian kompetensi yang dibutuhkan,” ujar Budi Hartawan.

Sementara itu, Dirjen Binapenta dan PKK, Suhartono, keberangkatan tahap-13 ini sempat tertunda karena adanya pandemi Covid-19. Penundaan keberangkatan EPA-13 menjadi perhatian Pemerintah Indonesia yang selalu dikomunikasikan dengan Pemerintah Jepang, termasuk concern terkait upaya menjaga kemampuan bahasa Jepang, sampai dengan waktu keberangkatan.

“Adapun jadwal keberangkatan Kandidat EPA-13 mengalami penundaan hingga adanya pemberitahuan resmi dari Pemerintah Jepang dan kondisi di Jepang kondusif,” terang Suhartono.

Kepada peserta pelatihan, Suhartono berpesan bahwa pelatihan Bahasa Jepang ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyiapkan CPMI menjadi semakin siap untuk bekerja. Ia juga berpesan kepada peserta untuk tetap jaga kesehatan, karena kesehatan adalah kunci utama kita melakukan segala sesuatunya.

“Terakhir, tanamkan sikap disiplin, santun, dan memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam pelaksanaan tugas nanti,” pungkasnya.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Tenaga Kerja Kemnaker Jepang CPMI Budi Hartawan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :