Jum'at, 26/04/2024 07:04 WIB

China Ancam Tahan Warga AS

Pesan China adalah AS harus mengakhiri penuntutan terhadap para sarjana China di pengadilan AS, atau warga Amerika di China dapat menemukan diri mereka melanggar hukum China.

Ilustrasi bendera AS dan China (foto: google)

Washington, Jurnas.com - Pemerintah China mengancam akan menahan warga Amerika Serikat (AS) di China sebagai tanggapan atas tuntutan Departemen Kehakiman AS terhadap para sarjana yang berafiliasi dengan militer China.

Wall Street Journal (WSJ) pada Sabtu (17/10) mengutip orang-orang yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui masalah tersebut, mengatakan bahwa pejabat China sudah berulang kali mengeluarkan peringatan melalui berbagai saluran kepada pejabat pemerintah AS.

WSJ mengatakan, pesan China adalah AS harus mengakhiri penuntutan terhadap para sarjana China di pengadilan AS, atau warga Amerika di China dapat menemukan diri mereka melanggar hukum China.

Penasihat Departemen Luar Negeri pada peringatan 14 September yang melarang perjalanan ke China mengatakan, pemerintah China menggunakan penahanan sewenang-wenang dan larangan keluar bagi warga AS dan lainnya mendapatkan posisi tawar atas pemerintah asing.

Kedutaan Besar China di Washington tidak menanggapi permintaan komentar pada Sabtu (17/10).

Pemerintahan Trump semakin menuduh China menuntut operasi dunia maya dan spionase untuk mencuri teknologi, militer, dan pengetahuan AS lainnya dalam sebuah strategi untuk menggantikan AS sebagai kekuatan keuangan dan militer terkemuka dunia. Beijing membantah tuduhan tersebut.

Pada Juli, Departemen Kehakiman mengatakan FBI telah menangkap tiga warga negara China karena diduga menyembunyikan keanggotaan di Tentara Pembebasan Rakyat ketika mengajukan visa untuk melakukan penelitian di lembaga akademik AS.

Bulan lalu, AS mengatakan telah mencabut visa untuk lebih dari 1.000 warga negara China di bawah langkah presiden yang menolak masuknya siswa dan peneliti yang dianggap berisiko keamanan, sebuah langkah yang disebut China sebagai pelanggaran hak asasi manusia.

Pada saat itu, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan AS terus menyambut pelajar dan sarjana sah dari China yang tidak melanjutkan tujuan Partai Komunis China untuk mendominasi militer. (Reuters)

KEYWORD :

Amerika Serikat China Perang Dingin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :