Sabtu, 20/04/2024 01:23 WIB

Duterte Setujui Dimulainya Kembali Proyek Energi di Laut China Selatan

China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, yang diyakini kaya akan energi dan sumber daya laut. Brunei, Malaysia, Vietnam dan Taiwan juga memiliki klaim.

Presiden Filipina, Duterte

Manila, Jurnas.com - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mencabut moratorium eksplorasi minyak bumi di Laut China Selatan, membuka jalan bagi tiga proyek untuk dilanjutkan, termasuk kemungkinan kerjasama dengan China.

Dilansir dari Reuters, Sekretaris Energi Filipina, Alfonso Cusi mengatakan, kontraktor jasa telah diberitahu untuk melanjutkan kegiatan terkait energi di daerah tersebut, yang telah ditangguhkan sejak 2014 karena sengketa wilayah.

China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, yang diyakini kaya akan energi dan sumber daya laut. Brunei, Malaysia, Vietnam dan Taiwan juga memiliki klaim.

Tahun lalu Duterte mengatakan Beijingmenawarkan Manila saham pengendali dalam usaha energi bersama di Laut China Selatan, jika mengesampingkan putusan arbitrase internasional yang bertentangan dengan China.

Filipina telah memberlakukan moratorium sambil menunggu putusan dalam kasus oleh Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag, yang pada tahun 2016 membatalkan klaim China atas kedaulatan atas sebagian besar Laut China Selatan.

Cusi mengatakan keputusan untuk mencabut moratorium diambil "dengan itikad baik dan dengan memperhatikan negosiasi yang sedang berlangsung antara Filipina dan China, dan Forum Ltd dan China National Offshore Corp (CNOOC).

Forum, salah satu unit dari PXP Energy Corp Filipina, mengoperasikan Kontrak Layanan 72 yang mencakup eksplorasi gas di Reed Bank, yang berada di dalam wilayah sengketa. PXP telah melakukan pembicaraan dengan CNOOC tentang eksplorasi dan pengembangan bersama di sana.

Dua proyek eksplorasi lainnya telah diberikan go-signal, seperti SC 59 yang dioperasikan oleh Philippine National Oil Company dan SC 75, juga oleh PXP.

"Pencabutan penangguhan menempatkan kontraktor layanan di bawah kewajiban hukum untuk memasukkan modal ke dalam wilayah kontrak dan mempekerjakan insinyur dan pekerja teknis Filipina," kata Cusi dalam sebuah pernyataan.

Kedutaan Besar China di Manila tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.

KEYWORD :

Filipina Rodrigo Duterte Eksplorasi Minyak Bumi Laut China Selatan Proyek Energi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :