Sabtu, 20/04/2024 04:59 WIB

Pandemi Bukan Alasan Tunda Pengobatan Kanker Payudara

dr. R. Soeko W. Nindito D., MARS menyarankan pasien kanker payudara tetap menjalankan pengobatan yang dianjurkan, meski berada di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, dr. R. Soeko W. Nindito D., MARS

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, dr. R. Soeko W. Nindito D., MARS menyarankan pasien kanker payudara tetap menjalankan pengobatan yang dianjurkan, meski berada di tengah pandemi Covid-19.

Dan guna meminimalisasi kekhawatiran terhadap penularan Covid-19, dr. Soeko mengatakan rumah sakit saat ini telah dilengkapi fasilitas tambahan, antara lain sarana cuci tangan, menyediakan masker, hingga mengharuskan jaga jarak dalam antrian.

"Bagi yang sudah terdiagnosis kanker payudara, ikuti anjuran dokter. Pengobatan jangan ditunda karena pengobatan yang sesuai anjuran akan memberikan hasil yang lebih baik," kata dr. Soeko dalam pesan video yang diterima oleh Jurnas.com pada Minggu (11/10).

Menurut dr. Soeko, kanker payudara merupakan kasus kanker terbanyak baik di Indonesia maupun dunia. Begitu pula di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta yang banyak merawat pasien kanker payudara mulai dari stadium awal hingga lanjut.

Karena itu, sebagai langkah pencegahan, dr. Soeko menganjurkan masyarakat untuk rutin melakukan deteksi dini kanker payudara melalui periksa payudara sendiri (Sadari) maupun periksa payudara secara klinis (Sadanis).

dr. Soeko menyebut dengan melakukan Sadari, maka tindak lanjut terhadap kanker payudara akan lebih mudah dan lebih murah, dibandingkan datang ketika sudah berada pada stadium lanjut.

"Tentu pengobatannya menjadi lebih sulit, lebih mahal, dan hasilnya lebih baik yang stadiumnya stadium awal," tandas dr. Soeko.

KEYWORD :

Kanker Payudara YKPI SADARI Periksa Payudara Sendiri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :