Kamis, 25/04/2024 07:49 WIB

Ini Alasan NATO Belum Tarik Pasukan dari Afghanistan

NATO pergi ke Afghanistan setelah invasi pimpinan AS tahun 2001 untuk menggulingkan Taliban setelah serangan teror 9/11.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (Foto: Anadolu Agency)

Brussels, Jurnas.com - NATO bersikeras bahwa anggotanya akan berkonsultasi dan memutuskan bersama kapan harus meninggalkan Afghanistan. Hal itu disampaikan setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berjanji akan membawa pulang pasukan AS sebelum Natal.

Trump, tertinggal dalam jajak pendapat menjelang pemilihan presiden 3 November, membuat pengumuman mengejutkan di Twitter pada Rabu (7/10), secara dramatis mempercepat timeline untuk mengakhiri perang terpanjang di AS.

Dilansir dari AFP, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menegaskan akan mengakhiri misinya di Afghanistan hanya jika kondisi di lapangan memungkinkan.

"Kami memutuskan untuk pergi ke Afghanistan bersama, kami akan membuat keputusan tentang penyesuaian di masa depan bersama, dan ketika waktunya tepat, kami akan pergi bersama," kata Stoltenberg pada konferensi pers setelah pembicaraan dengan Perdana Menteri Makedonia Utara, Zoran Zaev.

NATO pergi ke Afghanistan setelah invasi pimpinan AS tahun 2001 untuk menggulingkan Taliban setelah serangan teror 9/11.

Ini mengakhiri operasi tempurnya di Afghanistan pada tahun 2014 dan telah sangat mengurangi kehadirannya di darat, tetapi mempertahankan pelatihan pasukan berkekuatan 12.000 orang dan memberi nasihat kepada pasukan lokal.

Stoltenberg mengatakan NATO hanya akan meninggalkan Afghanistan ketika mereka bisa melakukannya tanpa risiko negara itu sekali lagi menjadi surga bagi militan.

"Kami akan mengambil keputusan berdasarkan kondisi di lapangan, karena menurut kami sangat penting untuk terus berkomitmen terhadap masa depan Afghanistan, karena kepentingan kami untuk menjaga keamanan jangka panjang Afghanistan," katanya.

Tidak jelas apakah NATO memiliki peringatan sebelumnya tentang pengumuman Trump, meskipun pernyataan Stoltenberg bahwa sekutu sekarang akan berkonsultasi tentang masa depan misi tampaknya menunjukkan bahwa itu tidak dilakukan.

Setelah membujuk AS secara intens, pemerintah Afghanistan dan Taliban bulan lalu membuka pembicaraan damai di Doha, tetapi negosiasi tersebut dimulai dengan lambat.

Garis waktu Trump untuk menarik pasukan tampaknya bertentangan dengan penasihat keamanan nasionalnya sendiri Robert O`Brien, yang dilaporkan mengatakan pada sebuah peristiwa bahwa AS akan memotong pasukan menjadi 2.500 pada awal 2021.

KEYWORD :

Jenderal NATO Jens Stoltenberg Amerika Serikat Donald Trump Afghanistan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :