Jum'at, 19/04/2024 17:38 WIB

Mahmoud Abbas Minta PBB Konferensi Perdamaian Internasional Tahun Depan

Perjanjian, yang ditandatangani di Gedung Putih awal bulan ini, merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip solusi yang adil dan langgeng di bawah hukum internasional.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas jadi pembicara dalam pertemuan Dewan Pusat Palestina di kota Ramallah, Tepi Barat, 14 Januari 2018 (Mohamad Torokman/Reuters)

New York, Jurnas.com - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas telah menyerukan konferensi internasional awal tahun depan untuk "meluncurkan proses perdamaian sejati" sambil mengkritik keputusan baru-baru ini dari dua negara Arab untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Dalam pidatonya di depan Majelis Umum PBB pada Jumat (25/9), Abbas tampaknya mengakui kelelahan internasional yang semakin meningkat dengan konflik yang telah berlangsung puluhan tahun.

"Saya ingin tahu apa lagi yang bisa saya katakan setelah semua yang saya katakan dalam banyak kesempatan," ujar Abbas, seperti dilansir dari Arab News.

Palestina menolak proposal Presiden Donald Trump untuk mengakhiri konflik yang sangat menguntungkan Israel, dan secara resmi memutuskan kontak dengan AS dan Israel. Sebaliknya, Palestina menyerukan proses perdamaian multilateral berdasarkan resolusi PBB dan perjanjian sebelumnya.

Mereka juga menolak keputusan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain menormalisasi hubungan dengan Israel, memandangnya sebagai pengkhianatan terhadap konsensus Arab yang telah lama ada bahwa pengakuan Israel seharusnya hanya datang sebagai imbalan atas konsesi teritorial.

Abbas mengatakan perjanjian, yang ditandatangani di Gedung Putih awal bulan ini, merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip solusi yang adil dan langgeng di bawah hukum internasional.

Abbas berbicara di depan sebuah plakat besar bertuliskan "Negara Palestina." Palestina meningkatkan status mereka menjadi "negara pengamat" di PBB pada 2012.

Abbas menutup dengan mengatakan, tidak akan ada perdamaian, tidak ada keamanan, tidak ada stabilitas, tidak ada hidup berdampingan di wilayah kami tanpa mengakhiri pendudukan.

"Kami tidak akan sujud. Kami tidak akan menyerah. Kami tidak akan berkompromi. Dan kami akan menang," katanya.

KEYWORD :

Mahmoud Abbas Kemerdekaan Palestina Amerika Serikat Negera Arab




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :